²©²ÊÍøÕ¾

Apa Kabar Rencana Indosat Jual Menara?

Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
01 October 2019 14:47
Apa Kabar Rencana Indosat Jual Menara?
Foto: PT Indosat Tbk (ISAT) (²©²ÊÍøÕ¾/Syahrizal Sidiq)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Manajemen emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) belum memberikan keterangan lebih rinci mengenai kelanjutan proses lelang untuk menjual 3.000 menara milik perseroan.

Beredar kabar di pasar, beberapa perusahaan berminat membeli menara Indosat dalam bursa lelang antara lain PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usaha Protelindo, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Centratama Telekomunikasi (CENT), dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).

Sayangnya, SVP Head of Corporate Communications Indosat, Turina Farouk, enggan mengomentari lebih lanjut mengenai rencana penjualan menara. Namun, pihaknya tetap akan terbuka terhadap semua opsi pendanaan.


"Kami tidak bisa memberikan komentar terhadap penjualan menara. Pada dasarnya perusahaan terbuka terhadap semua opsi pendanaan. Saat ini kami lebih fokus untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan serta memberikan pengalaman terbaik baik pelanggan kami," kata Turina, kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (1/10/2019).

Catatan ²©²ÊÍøÕ¾, memang bukan kali ini saja perseroan melepas asetnya. Pada 2013, Indosat melepas 2.500 menaranya ke Tower Bersama senilai US$ 406 juta (sebelum dikenakan beberapa penyesuaian harga). Dari total nilai akuisisi tersebut, sebesar 17,98% atau US$ 73 juta dibayar dalam bentuk saham dari perusahaan menara itu.

Dalam kesempatan sebelumnya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membenarkan, anak usahanya yang bergerak di bisnis penyediaan menara pemancar telekomunikasi, Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel sedang dalam proses tender untuk membeli aset menara milik Indosat.

Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen mengutarakan, proses transaksi itu belum final, sebab tender masih berjalan. Harry menyebut, Indosat memang akan melepas sebanyak 3.000 menara.


"Mitratel kita memang lagi ikutan, sedang proses penjualan tower Indosat, tentunya kalau memang Telkom Grup dinyatakan pemenang akan masuk ke Mitratel," kata Harry, saat paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Dia juga enggan menjelaskan, berapa nilai investasi yang akan digelontorkan Mitratel untuk mengakuisisi menara Indosat tersebut. Mitratel, imbuh Harry saat ini mengelola sekitar 12.000-13.000 menara telekomunikasi. "Untuk dana tidak ada masalah, tinggal bid kita menang atau tidak. Kita betul-betul ikuti prosesnya" katanya.

Seperti diketahui, ISAT membutuhkan dana ekspansi sebesar Rp 10 triliun untuk belanja modal yang akan dipakai untuk membangun sebanyak 18.000 menara BTS 4G sepanjang tahun 2019. Salah satu opsi pendanaan ini dengan melepas aset perseroan.

LANJUT HALAMAN 2: Strategi bisnis ISAT

Kontribusi lalu lintas data masih menjadi penopang pendapatan terbesar operator telekomunikasi, termasuk ISAT sehingga perseroan meluncurkan layanan baru untuk menggenjot trafik data dan pengguna baru.

Tercatat, pada semester I-2019, layanan data Indosat tumbuh 68,3% persen secara tahunan menjadi 755,930 terabyte, dari periode sebelumnya 449,105 terabyte. Hal ini ditopang oleh masifnya ekspansi jaringan 4G perseroan.

Sementara itu, jumlah pengguna Indosat mencapai 56,7 juta pada kuartal kedua 2019, tumbuh 6,4% dari periode kuartal I-2019. Namun, bila dilihat secara tahunan, jumlah pengguna Indosat justru turun 24,6%, yakni 75,3 juta pengguna pada kuartal II-2018.


Chief Sales & Distribution Officer ISAT, Hendri Mulya Syam meyakini, layanan baru bertajuk paket Freedom Internet ini dapat meningkatkan lalu lintas data Indosat sekaligus meningkatkan jumlah pengguna baru.

"Pastinya akan meningkatkan (trafik data dan pengguna baru), semua operator mengalami hal yang sama, layananan voice yang turun," kata Hendri Mulya Syam, saat acara seremoni di Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Foto: PT Indosat Tbk (ISAT) (²©²ÊÍøÕ¾/Syahrizal Sidiq)


Dalam kesempatan yang sama, Ritesh Kumar Singh, Chief Marketing Officer Indosat Ooredoo menyatakan, layanan baru tersebut diluncurkan guna menjawab keluhan pengguna mengenai layanan internet yang terkendala batasan kuota.

"Dengan Freedom Internet pelanggan dapat tetap online 24 jam penuh tanpa harus khawatir ada batasan internet seperti kuota malam hingga bebas dari risiko pulsa yang hilang," ungkap dia.

Pada perdagangan Selasa siang, 1 Oktober, saham ISAT naik 0,70% di level Rp 2.870/saham.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular