²©²ÊÍøÕ¾

Bibit Ayam Dimusnahkan, Saham Unggas Melambung

Dwi Ayuningtyas, ²©²ÊÍøÕ¾
18 October 2019 13:10
Harga saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) naik 6,19%, PT Charoend Pokphand Indonesia Tbk menguat 4,74%, dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) menguat 1,89%.
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pulihnya harga daging ayam mengerek harga saham emiten poultry (unggas) anteng di jajaran top gainers pada penutupan sesi I perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (18/10/2019).

Harga saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) naik 6,19%, PT Charoend Pokphand Indonesia Tbk menguat 4,74%, dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) menguat 1,89%.

Melansir situs Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga daging ayam hari ini ada di Rp 33.500/kg. Bahkan sebelumnya pada Rabu (16/10/2019) sempat menyentuh Rp 33.800/kg yang merupakan harga tertinggi sejak 24 Juni 2019, usai libur lebaran.



Dari grafik di atas terlihat bahwa sejak awal September harga daging ayam di pasar tradisional menunjukkan tren kenaikan.

Tren kenaikan harga daging ayam kali ini, besar kemungkinan merupakan dampak positif dari program pemusnahan bibit ayam (culling program) pada bulan September.

Sebagai informasi, Direktorat Jenderal (Ditjen) PKH dalam surat no 095009/SE/PK.010/F/09/2019 yang dirilis tanggal 2 September 2019 memerintahkan peternak untuk mengurangi produksi DOC Final Stock (FS) selama periode 2-20 September dan tunda setting pada 2-7 September. Pengurangan produksi diharapkan dapat membuat peternak mandiri menikmati harga jual yang stabil.

Melansir hasil riset Danareksa Sekuritas pada awal September, program culling kali ini diestimasi akan menjadi program pemusnahan DOC kedua terbesar setelah program culling di bulan Mei 2017 yang mampu memangkas pasokan DOC hingga 40% dalam seminggu untuk mengatasi kelebihan pasokan setelah Ramadhan.

Berdasarkan data produksi bulan Juli, Danareksa Sekuritas memproyeksi, program pemusnahan ini dapat memangkas produksi DOC sekitar 15,9% untuk periode 5-23 Oktober, dan sekitar 14,7% selama 24-29 Oktober. Alhasil, pada periode tersebut, harga daging ayam diestimasi akan mencatatkan kenaikan signifikan.

Selain itu, pemerintah juga diketahui berencana untuk mengatur distribusi pasokan DOC, kapasitas rumah pemotongan ayam, dan fasilitas cold storage. Jika diimplementasikan, peraturan tersebut dapat membantu mengurangi volatilitas harga DOC dan ayam broiler.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Genjot Bisnis Udang, JPFA Bentuk JV dengan Perusahaan Belanda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular