²©²ÊÍøÕ¾

Dikejar Utang, Tiga Pilar Siap Private Placement Rp 1,2 T

tahir saleh, ²©²ÊÍøÕ¾
25 August 2020 12:22
RUPSLB PT tiga pilar sejahtera food (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Sekretaris Perusahaan AISA Michael H. Hadylaya, RUPSLB PT tiga pilar sejahtera food (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Emiten consumer goods dan produsen makanan ringan Taro, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) berencana melakukan aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement. Hal ini dilakukan guna memperbaiki kondisi keuangan perusahaan sesuai dengan aturan Peraturan OJK Nomor 14 Tahun 2019.

Perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 6 miliar saham Seri B masing-masing bernilai Rp 200/saham yang merupakan 55,62% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah pengeluaran saham baru tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi prospektus perusahaan yang dipublikasikan, AISA akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyetujui rencana private placement ini pada Rabu 30 September 2020.

Pengeluaran saham-saham baru Seri B dilakukan dalam rangka memperbaiki kondisi perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8B POJK 14/2019 yakni bahwa penambahan modal dalam rangka memperbaiki kondisi keuangan dapat dilakukan sepanjang memenuhi kondisi perusahaan terbuka yang memiliki modal kerja bersih negatif dan memiliki liabilitas melebihi 80% dari aset perusahaan," tulis manajemen AISA, dikutip Selasa (25/8/2020).

Perseroan mengusulkan harga pelaksanaan private placement adalah sebesar Rp 210/saham sehingga dana yang bisa diraih dari aksi korporasi ini mencapai Rp 1,26 triliun.

Adapun PT Pangan Sejahtera Investasi (PASTI), dan atau pihak lain yang belum dapat ditentukan sampai tanggal keterbukaan informasi ini, akan mengambil bagian atas penyerapan saham-saham baru Seri B yang diterbitkan tersebut.

PASTI merupakan pemegang saham utama perseroan dan karenanya merupakan pihak terafiliasi dari perseroan, tapi bukan merupakan pemegang saham pengendali perseroan.

Dana yang diperoleh dari private placement ini akan digunakan untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan khususnya membayar utang-utang atau kewajiban-kewajiban finansial perusahaan, serta memperkuat struktur permodalan.

Beberapa riwayat utang yang akan dilunasi dari hasil aksi korporasi ini di antaranya Obligasi dan Sukuk Ijarah TPS Food I dengan saldo terutang mencapai Rp 900 miliar.

Kemudian, Sukuk Ijarah TPS Food II dengan saldo terutang sebesar Rp 1,2 triliun, utang citibank dengan saldo terutang Rp 434,89 miliar, utang JPMorgan dengan saldo terutang Rp 333,78 miliar dan utang Standard Chartered dengan saldo terutang Rp 93,14 miliar.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah memasukkan saham AISA dalam protensi delisting atau didepak dari papan bursa. Pasalnya pada 5 Juli lalu sudah genap 24 bulan saham AISA dihentikan perdagangannya alias suspensi.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan saat ini bursa masih melakukan peninjauan kembali poin-poin yang harus dilengkapi oleh perusahaan.

"Kita sedang review kelengkapan dokumen dan substansi informasinya," kata Yetna, Kamis (2/7/2020).

Data BEI mencatat saham AISA terakhir diperdagangkan di level Rp 168/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 804,30 miilar.


(tas/tas) Next Article Aktif Lagi Usai 2 Tahun Suspensi, Saham AISA Keok 7%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular