²©²ÊÍøÕ¾

Ngamuk! 3 Hari Babak Belur, Saham AISA Ditutup Meroket 34%

tahir saleh, ²©²ÊÍøÕ¾
03 September 2020 16:01
RUPSLB PT tiga pilar sejahtera food (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar Michael Hadilaya, RUPSLB PT tiga pilar sejahtera food (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Setelah 3 hari beruntun sahamnya ambles, saham PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) akhirnya memimpin top gainers di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Kamis ini (3/9/2020). Saham AISA melesat hingga 34,31%, hampir mendekati batas auto rejection atas (35%).

Data perdagangan mencatat, saham AISA melesat 34,31% di level Rp 184/saham dengan nilai transaksi perdagangan Rp 78,6 miliar dan volume perdagangan 484,7 juta saham.

Nilai kapitalisasi pasar saham produsen makanan ringan Taro ini mencapai Rp 880,90 miliar. Tercatat, dalam 4 hari perdagangan terakhir saham AISA melesat 34,31% setelah suspensi sahamnya dibuka pada Senin, 31 Agustus 2020.

Sebelumnya, saham emiten konsumer ini terus anjlok menyentuh level auto reject bawah (ARB) dalam 3 hari beruntun sejak perdagangannya kembali dibuka Senin kemarin. Suspensi saham AISA dilakukan selama 2 tahun oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

BEI melakukan suspensi terhadap saham AISA sejak Juli 2018. Suspensi ini terkait dengan gagal bayar bunga obligasi dan sukuk ijarah Tiga Pilar Sejahtera Food yang diterbitkan 2003.

Dalam surat BEI, disebutkan bahwa mulai 31 Agustus 2020, BEI memutuskan untuk mencabut suspensi sementara perdagangan efek AISA di seluruh pasar sesi I perdagangan efek.

Agar suspensi saham ini dibuka kembali, Tiga Pilar sudah memenuhi dua permintaan BEI, yakni, melakukan publik ekspose insidentil terkait kondisi keuangan dan operasional perusahaan serta menyampaikan laporan harga wajar saham perusahaan yang dilakukan oleh tim independen yang terdaftar di OJK.

Menurut penilaian kantor jasa penilaian publik Suwendho Rinaldy & rekan, nilai pasar wajar saham AISA pada 31 Desember 2019 adalah Rp 558,68 miliar atau setara dengan Rp 173,58 per saham.

Manajemen Tiga Pilar mengungkapkan perseroan berencana melakukan aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement. Hal ini dilakukan guna memperbaiki kondisi keuangan perusahaan sesuai dengan aturan Peraturan OJK Nomor 14 Tahun 2019.

Perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 6 miliar saham Seri B masing-masing bernilai Rp 200/saham yang merupakan 55,62% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah pengeluaran saham baru tersebut.


(tas/tas) Next Article 7 Emiten Bakal Diusir dari Bursa, Anda Punya Sahamnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular