
Apes! Ramai Dilepas Investor, Saham AISA Terjun Bebas Lagi

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ Indonesia - Saham emiten konsumer PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) lagi-lagi dilepas investor lokal sehingga sahamnya kembali terjerembab pada penutupan sesi I, Selasa (1/9/2020). Saham AISA pertama kali dibuka sejak Senin kemarin (31/8) setelah selama 2 tahun disuspensi oleh otoritas bursa.
Data perdagangan mencatat, saham AISAÂ ditutup di sesi I, minus 6,37% di posisi Rp 147/saham dari harga pembukaan Rp 147/saham. Kemarin saham AISAÂ juga ambles sekitar 7% di level Rp 157/saham. Padahal sebelum suspensi (penghentian sementara perdagangan saham), saham AISAÂ masih di level Rp 168/saham.
Investor asing hari ini malah masuk kendati sedikit yakni Rp 367.500, dibandingkan dengan investor lokal yang melakukan transaksi beli Rp 585,9 juta dan jual Rp 586,3 juta.
Kemarin investor lokal bahkan melakukan penjualan hingga Rp 3 miliar, sementara investor asing masuk Rp 78,50 juta.
Dalam surat Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa mulai 31 Agustus 2020, BEI memutuskan untuk mencabut suspensi sementara perdagangan efek AISA di seluruh pasar sesi I perdagangan efek.
²©²ÊÍøÕ¾ Indonesia mencoba mengkonfirmasi ini kepada Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar Michael Hadilaya dan ia membenarkan surat tersebut. "Benar," ujarnya singkat kepada ²©²ÊÍøÕ¾ Indonesia.
BEI melakukan suspensi terhadap saham emiten produsen makanan ringan Taro ini sejak Juli 2018. Suspensi ini terkait dengan gagal bayar bunga obligasi dan sukuk ijarah Tiga Pilar Sejahtera Food yang diterbitkan 2003.
Agar suspensi saham ini dibuka kembali, Tiga Pilar memenuhi dua permintaan BEI, yakni, melakukan publik ekspose insidentil terkait kondisi keuangan dan operasional perusahaan serta menyampaikan laporan harga wajar saham perusahaan yang dilakukan oleh tim independen yang terdaftar di OJK.
Menurut penilaian kantor jasa penilaian publik Suwendho Rinaldy & rekan, nilai pasar wajar saham AISA pada 31 Desember 2019 adalah Rp 558,68 miliar atau setara dengan Rp 173,58 per saham.
(tas/tas) Next Article 7 Emiten Bakal Diusir dari Bursa, Anda Punya Sahamnya?