
Sstt...Lo Kheng Hong Gencar Tambah Saham di 2 Emiten Ini!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Investor saham kawakan Lo Kheng Hong (LKH) menambah porsi sahamnya di dua emiten yakni saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS). Dua perusahaan beda sektor yang menurut Lo Kheng Hong prospektif.
BMTR adalah induk dari bisnis media Grup MNC, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang membawahi sejumlah anak usaha media, mulai dari RCTI, GTV, Sindo hingga Okezone dan iNews.
Sementara MBSS adalah emiten logistik di sektor tambang khususnya distribusi batu bara, dan menjadi bagian dari anak usaha dari PT Indika Energy Tbk (INDY).
Berdasarkan keterbukaan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), update pemegang saham di bawah 5% per 29 Januari dari sebelumnya 28 Januari 2021, disebutkan bahwa Lo Kheng Hong menambah saham BMTR menjadi 5,73% atau jumlahnya sebanyak 950.888.100 saham dari sebelumnya 5,69% saham atau sebanyak 943.684.700 saham.
Artinya investor yang dijuluki Warren Buffett-nya Indonesia ini belanja 7.203.400 saham. Belum tahu di harga berapa LKH masuk, tapi jika mengacu pada harga rata-rata perdagangan BMTRÂ di Senin ini (1/2/2021), di level Rp 255/saham, maka nilainya bisa mencapai Rp 1,84 miliar.
Selain BMTR, LKH juga menambah porsi di MBSS bertambah dari 5,79% atau 101.399.300 saham menjadi 5,80% atau 101.555.600 saham atau bertambah 156.300. Jika mengacu pada harga rata-rata saham BMSS hari ini Rp 410, maka investasi bertambah Rp 64 juta.
Adapun di PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan PT Petrosea Tbk (PTRO) porsi LKH masing-masing masih sama, yakni 5,06% (176.484.900 saham) dan 15,01% (151.422.200 saham).
Sebelumnya, ustaz Yusuf Mansur (YM), pemilik perusahaan aset manajemen PT Paytren Aset Manajemen (Paytren) dengan prinsip 'mansurmology' juga masuk ke saham Grup MNC, tepatnya induk bisnis keuangannya yakni PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP).
Sebagai perbandingan, pada 12 November 2020, LKHÂ masih punya 942.184.700 saham atau 5,68% saham BMTR.
Saat itu, Lo Kheng Hong menjelaskan nilai buku (book value) per saham BMTR Rp 744/saham, sementara price earning ratio (PER) BMTR sebanyak 4 kali.
PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan, sementara price to book value (PBV) adalah rasio valuasi untuk menilai mahal atau murahnya sebuah saham dengan membandingkan antara harga saham dengan nilai buku perusahaan.
"Saya mempelajari laporan keuangan BMTR, sebelum membeli," katanya kepada ²©²ÊÍøÕ¾, sembari memberikan softcopy laporan keuangan BMTR per Juni 2020.
Pertama kali LKHÂ masuk BMTRÂ yakni pada 14 Agustus 2020, saat itu data pemegang saham yang dipublikasikan KSEI, mencatat Lo membeli sebanyak 942.184.700 saham BMTR atau mewakili sebanyak 6,14% saham dari sebelumnya nihil.
(tas/tas) Next Article Ciee...Yusuf Mansur Ikut Lo Kheng Hong Borong Saham Grup MNC
