
Harap Tenang, Ini Penjelasan Harga Saham WMUU Sempat Koreksi

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Meskipun memiliki prospek yang cerah, namun saham perusahaan peternakan, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) harus mengalami aksi jual sehingga harganya terkoreksi. Hal ini terjadi beberapa hari setelah perusahaan ini melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Komisaris Utama Widodo Makmur Unggas Tumiyana membeberkan alasan kenapa harga sama terkoreksi. Menurutnya, harga saham WMUU yang melesat 100% dalam 2 hari pasca IPO membuat para investor dan trader untuk melakukan aksi ambil untung.
Harga IPO WMUU dipatok pada Rp 180 dan melesat hingga menyentuh Rp 302 pada penutupan hari berikutnya. Namun, setelah itu harganya terkoreksi hingga menyentuh 194. Pada hari ini harga saham WMUU telah kembali bangkit 6,19% hingga ditutup pada Rp 206
"Saat naik 100% kalau punya (saham WMUU) akan tergoda juga untuk jualan," ujar Tumiyana.
Tumiyana yang merupakan mantan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), mengatakan investor WMUU tak perlu panik atas aksi ambil untung yang dilakukan para investor. Pada dasarnya, perusahaan memiliki fundamental yang bagus dan memiliki rencana bisnis yang pesat.
Bahkan WMUU membidik pendapatan pendapatan sekitar Rp 4,5 triliun, meningkat sekitar 200% dibandingkan dengan 2020 yang tercatat Rp 1 triliun.
Dengan pendapatan tersebut, maka laba bersih WMMU diproyeksi berada di angka Rp 300 miliar dan meningkat jadi Rp 700 miliar pada 2022. Peningkatan laba pada 2022 karena emiten ini akan menggenjot investasi sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun ini
"Kapasitas produksi pada tahun depan akan jadi double, saat itu revenue kita akan lompat 100% lg di 2022," jelas Tumiyana.
WMUU juga fokus pada pengembangan bisnis produksi karkas yang telah meningkat signifikan pada tahun lalu. "Kami akan membesarkan kapasitas rumah potong yang sekarang 13.500 per jam atau 210 ton per hari pada pertengahan tahun depan akan naik double jadi 25 rb ekor per jam atau 400 ton per hari," ujarnya.
Sebagai informasi, Widodo Makmur Unggas berdiri pada tahun 2015 dengan nama PT Pakan Makmur Perkasa (PMP). Perseroan bertransformasi menjadi PT Widodo Makmur Unggas (WMU) pada tahun 2017. Perseroan memiliki bisnis unggas yang terintegrasi secara vertikal yang mengendalikan pabrik pakan berskala besar, peternakan pembibitan, pabrik pembenihan, peternakan komersial, peternakan layer, rumah potong hewan, dan operasi kemitraan terkait.
Tumiyana menegaskan saat ini WMUU telah memiliki 54 produk turunan dan dalam 2 tahun ke depan akan meningkat jadi 700 produk. Hal ini untuk menopang kebutuhan dari nasional dan ekspor yang diperkirakan akan meningkat.
"Kebutuhan nasional (protein) akan meningkat dari 12 kg perkapita menjadi 16 kg per kapita," jelasnya.
(dob/dob) Next Article Jumlah IPO Widodo Makmur Dipangkas, Ternyata Ini Alasannya!
