²©²ÊÍøÕ¾

Lelang Tambahan Sukuk Negara, Kumpulkan Dana Rp 5,6 T

Chandra Dwi, ²©²ÊÍøÕ¾
24 March 2021 18:20
Sukuk Tabungan/DJPPR
Foto: Sukuk Tabungan/DJPPR

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah melalui Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan lelang tambahan (green shoe option/GSO) surat berharga syariah negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Rabu (24/3/2021) setelah sebelumnya digelar lelang utama pada Selasa (23/3/2021) kemarin.

Kegiatan lelang tambahan ini dilakukan karena pada lelang SBSN kemarin, nilai yang dimenangkan pemerintah masih mencapai target indikatifnya.

Hasil lelang SBSN utama pada Selasa kemarin, pemerintah hanya memenangkan sebesar Rp 6,4 triliun, jauh lebih rendah dari target indikatif yang ditentukan sebesar Rp 12 triliun.

Alhasil, pemerintah melalui DJPPR melakukan kembali lelang SBSN sebagai tambahan dari lelang utama kemarin.

Adapun seri-seri yang di lelang pada GSO ini adalah SBSN seri PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, dan PBS028.

Rencana Lelang SBSN Tambahan 23 Maret 2021Foto: DJPPR Kementerian Keuangan RI
Lelang SBSN Tambahan 24 Maret 2021

Total yang dimenangkan pemerintah dalam lelang tambahan ini sebesar Rp 5,6 triliun, dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 5,75 triliun.

Jika di jumlah dengan lelang utama kemarin, maka total yang dimenangkan pemerintah sebesar Rp 12 triliun atau sudah sama dengan target indikatif yang ditentukan. Sedangkan total penawaran yang masuk jika di jumlah dengan lelang utama kemarin sebesar Rp 22,9 triliun.

Hasil Lelang SBSN Tambahan 24 Maret 2021Foto: DJPPR Kementerian Keuangan RI
Hasil Lelang SBSN Tambahan 24 Maret 2021

Sejak pertengahan Februari hingga pertengahan Maret ini, proses lelang pasar obligasi, baik di SUN maupun SBSN sudah beberapa kali tidak mencapai target indikatif yang ditentukan dan total demand lelang juga kian menurun.

Hal ini karena masih tingginya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS), walaupun yield surat utang AS (US Treasury) sudah menurun selama dua hari berturut-turut. Adapun pada saat ini, yield US Treasury acuan bertenor 10 tahun turun ke level 1,614%.

Optimisme pasar terkait pemulihan ekonomi dunia yang semakin terlihat, terindikasi dari data-data ekonomi yang mulai membaik membuat sebagian pelaku pasar mulai kembali berinvestasi ke aset berisiko seperti saham.

Namun sepertinya prospek SBN akan kembali pulih seiring dari penurunan yield Treasury AS dan kembali memburuknya sentimen dari Eropa, di mana kasus aktif virus corona (Covid-19) di beberapa negara di Eropa kembali melonjak yang membuat pasar kembali khawatir dan cenderung melepas saham selama dua hari terakhir.


(chd/chd) Next Article Mau libur Panjang, Investor Borong Sukuk Negara Rp 12 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular