
Ternyata Gara-gara Ini Emiten Mertua Syahrini Tekor Rp 575 M

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ Indonesia - Emiten pengelola Plaza Indonesia, PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN), yang dipimpin oleh Rosano Barack, tercatat masih membukukan kerugian bersih di sepanjang tahun lalu dibandingkan dengan tahun 2019 di tengah pandemi Covid-19.
Laporan terbaru kuartal I-2021 belum disampaikan perusahaan.
Tahun lalu, PLIN melaporkan tekanan kinerja rugi sebagai dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan hampir semua sektor-sektor perekonomian global dan domestik.
Berdasarkan laporan keuangan, tahun lalu PLIN mencatat rugi bersih yang diatribusikan kepada entitas induk alias rugi bersih Rp 575,18 miliar dari tahun 2019 yang masih mencatat laba bersih Rp 532,69 miliar.
Pendapatan PLIN memang ambles 37,24% di tahun lalu menjadi Rp 927,50 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 1,48 triliun. Padahal perseroan mampu menurunkan beban, terutama beban keuangan yang berkurang drastis dari Rp 117,65 miliar menjadi Rp 4,88 miliar.
Hanya saja tekanan rugi ini juga akibat adanya penyesuaian nilai wajar properti investasi yang mencapai minus Rp 1,02 triliun dari sebelumnya positif Rp 87,95 miliar. Penilaian properti investasi dilakukan oleh KJPP Rengganis, Hamid & Rekan, penilai independen yang terdaftar di OJK.
Adapun jika mengeluarkan penyesuaian nilai wajar properti investasi, maka laba sebelum penyesuaian itu mencapai Rp 450,46 miliar dari sebelumnya Rp 535,26 miliar.
"Pada awal pandemi Covid-19 kegiatan operasional perseroan sangat terpengaruh dikarenakan dampak dari upaya penanggulangan pandemi yang diambil oleh pihak-pihak terkait," tulis manajemen PLIN, dalam laporan keuangan, dikutip Selasa (18/5/2021).
"Memasuki kuartal ketiga 2020, performa operasional mulai membaik dan perusahaan mencatat EBITDA [laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi] positif di Desember 2020 sebesar Rp 533,79 miliar dengan rasio EBITDA terhadap pendapatan 58% dibanding 2019: 51%," tulis manajemen.
Dalam laporan keuangan dijelaskan, penyesuaian nilai wajar properti investasi di tahun 2020 disebabkan karena posisi akumulasi proyeksi arus kas masa depan yang didiskonto pada tanggal 31 Desember 2020 lebih rendah dari posisi pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai dampak dari pandemi Covid-19 dan estimasi penilai terkait periode pemulihan ekonomi.
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya.
"Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan," tulis manajemen PLIN.
Tahun lalu, PLIN juga mencatat penurunan jumlah karyawan dalam setahun terakhir akibat dampak pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.
Komposisi karyawan adalah sebanyak 362 orang, yang merupakan karyawan inti. Sedangkan, jumlah karyawan perseroan pada tahun sebelumnya yaitu sebanyak 662 karyawan sehingga ada pengurangan sebanyak 300 karyawan.
Manajemen PLIN menjelaskan, penghentian kontrak kerja dengan sejumlah besar karyawan merupakan pilihan yang sulit dan terpaksa diambil dengan pertimbangan jangka panjang atas keberlangsungan usaha perseroan.
Per Desember 2020, saham PLIN dipegang oleh PT Plaza Indonesia Investama (PII) sebesar 96,61%, sisanya investor lainnya (publik) 2,99% alias di bawah ketentuan free float (minimal saham publik) 7,5%.
PII adalah pengendali perusahaan. Situs resmi PLIN mencatat, bahwa Komisaris Utama PLIN yakni Franky Oesman Widjaja, generasi kedua dari taipan Eka Tjipta Widjaja (pendiri Sinarmas Group), juga menjabat Komisaris Utama PII.
Selain itu, Rosano Barack yang juga mertua dari artis terkenal Syahrini ini juga menjabat Direktur Utama PII. Syahrini adalah istri dari putra Rosano, Reino Ramaputra Barack.
Pada Agustus 2020, Rosano Barack secara resmi menjual seluruh kepemilikan sahamnya secara langsung dan tidak langsung di PLIN.
Penjualan ini adalah pengalihan kepada PII, yang merupakan special purpose company dari Dana Investasi Real Estate (DIRE) yang diterbitkan perusahaan. DIRE tersebut yakni Dana Investasi Real Estate (DIRE) berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Simas Plaza Indonesia.
(tas/tas) Next Article Babak Belur & Rugi, Emiten Mertua Syahrini Pangkas 300 Orang
