²©²ÊÍøÕ¾

Nilai Emtek Caplok Bank Fama Sebesar Rp 908 M

Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
05 November 2021 10:12
Eddy Sariaatmadja (Foto: Forbes)
Foto: Eddy Sariaatmadja (Foto: Forbes)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Grup Emtek bakal mengakuisisi 93% saham PT Bank Fama International melalui anak usahanya, PT Elang Media Visitama (EMV).

Nantinya, EMV akan membeli sebanyak 9.089.503.800 lembar saham Bank Fama dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau setara Rp 908,95 miliar.

Saham yang akan dibeli EMV terdiri dari 4.428.701.427 saham yang dimiliki oleh Junus Jen Suherman, 1.704.285.876 saham yang dimiliki Edi Susanto, 1.704.285.876 saham yang dimiliki Dewi Janti, dan 1.252.230.621 saham yang dimiliki PT Surya Putra Mandiri Sejahtera.

Pengambilalihan Bank Fama ini sejalan dengan rencana bisnis jangka panjang dari EMV untuk mengembangkan usahanya di Indonesia, termasuk untuk mendukung gerakan pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan dan akses perbankan pada sektor UMKM.

"Pengambilalihan yang diusulkan mewakili investasi strategis oleh EMV dan diharapkan meningkatkan pendapatan di masa depan dan nilai dari EMV," ungkap manajemen, dikutip Jumat (5/11/2021).

Dalam akuisisi ini, perusahaan akan menggunakan dana internal yang sudah disetor Grup Emtek kepada EMV.

EMV akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada 6 Desember 2021. Pengajuan izin pengambilalihan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada pada 8 Desember 2021. Perseroan memperkirakan, diterimanya izin pengambilalihan pada 22 Desember 2021 dan secara resmi pengambilalihan ditargetkan akan dilakukan pada akhir Desember ini.

Lalu, siapakah bank Fama? Berdasarkan infomasi di situs perusahaan, Bank Fama berkedudukan dan berkantor pusat di Bandung. Bank ini didirikan pada tahun 1993 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1993.

Perseroan memiliki jaringan kantor operasional yang terdiri dari 1 kantor cabang dan 6 kantor cabang pembantu yang tersebar di wilayah Bandung, Jakarta dan Tangerang yang fokus pada nasabah ritel, khususnya Usaha Kecil Menengah (UKM).

Pada akhir 2020, Bank Fama sempat berencana melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), akan tetapi rencana tersebut batal karena pertimbangan tertentu.

Berdasarkan laporan keuangan 2020, Bank Fama berhasil mencatatkan pendapatan bunga bersih Rp 47,71 miliar, turun 7,76% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 51,72 miliar. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik pun merosot 20,55% secara yoy menjadi Rp 11,23 miliar, dari laba bersih tahun sebelumnya Rp 14,16 miliar.

Per akhir Desember 2020, Bank Fama berhasil membukukan kredit Rp 766,68 miliar, lebih kecil dari kredit tahun 2019 sebesar Rp 854,36 miliar.


(hps/hps) Next Article Siapa Orang Kaya Baru yang Jual Bank Fama Rp 909 M ke Emtek?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular