
Perluas Pangsa Pasar, WMPP Tingkatkan Kapasitas Produksi

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) telah resmi melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten peternakan pertama di Indonesia yang menerapkan proses bisnis terintegrasi dan memanfaatkan EBT ini berhasil meraup dana segar Rp 707,04 Miliar.
CEO & Founder WMPP, Tumiyana menyebut, WMPP akan meningkatkan fokus kapasitas produksi setelah IPO. Perusahaan menargetkan belanja modal hingga Rp 10,8 triliun untuk lima tahun ke depan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dan meningkatkan pangsa pasar.
Saat ini perusahaan telah menguasai pangsa pasar hingga 17% secara nasional. Dalam durasi 5 tahun ke depan, perusahaan menargetkan di angka 27%. Dari sektor ayam, saat ini pangsa pasar WMPP 4%, dan ditargetkan naik ke posisi angka 12% dalam 5 tahun ke depan.
"Tentunya pasca IPO ini terlaksana, Widodo Makmur akan meningkatkan kapasitas produksi untuk menjamin sustainability company ke depan dengan menetapkan Capital expenditure (Capex) spending sebesar 1,8 triliun," kata Tumiyana di Graha Widodo Makmur Perkasa, Senin (6/12/2021).
Sementara itu, belanja modal untuk 5 tahun ke depan akan difokuskan untuk meningkatkan basis produksi. Dengan begitu WMP bisa meningkatkan pangsa pasar di sektor protein, sesuai dengan target.
Tumiyana mengatakan langkah IPO tersebut bertujuan untuk pengembangan perusahaan. Adapun sekitar 19% hasil akan dipakai untuk injeksi ke anak perusahaan WMPP.
"Kami akan memakai dan perolehan IPO untuk injeksi ke anak usaha, kami akan melakukan kerja sama operasi dengan perusahaan Australia untuk memperkuat ekosistem salah satu klaster bisnis supaya ke depan sustainability terjadi," ungkap dia.
Sebelumnya, Tumiyana juga mengatakan bahwa IPO tersebut akan dikembangkan untuk lini bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT), yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Adapun target instalasi PLTS Atap pada kuartal I-2021 sebesar 38 megawatt untuk memenuhi 51% kebutuhan listrik holding. Sementara untuk PLTB, Tumiyana belum merinci besaran kapasitas dan daya untuk proyek tersebut.
"Mudah-mudahan dalam akhir bulan depan sudah ketemu berapa yang kita bisa pasang wind power di area itu. Setelah itu baru dapat hasilnya kira-kira akhir Desember, awal Januari. Itu harapan kita sampai 75% akan ke-support, install capacity lebih dari 100%, karena angin bertambah kalau malam, sehingga nanti bisa men-support sampai 75%," ungkap Tumiyana.
(rah/rah) Next Article Jurus Widodo Makmur Dukung Stabilitas Harga Daging Nasional