
Setelah Djarum, Kini Lazada Dikabarkan Mau Caplok ERAA

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Setelah Grup Djarum, kini, Lazada dikabarkan mau mencaplok perusahaan ritel ponsel, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).
Berdasarkan kabar yang berhembus di kalangan pelaku pasar, Lazada berminat untuk mengakuisisi perusahaan ritel ponsel yang didirikan Budiarto Halim ini.
Seperti diketahui, Lazada merupakan perusahaan e-commerce yang sahamnya dimiliki oleh Alibaba. Santer dikabarkan, akuisisi Erajaya oleh Lazada tidak langsung dilakukan oleh Grup Alibaba, tapi melalui Salim Grup. Grup Salim memang gencar berinvestasi di beberapa perusahaan e-commerce Tanah Air, salah satunya adalah Lazada.
Menanggapi rumor yang beredar ini, manajemen ERAA tidak membantah, maupun membenarkan rumor tersebut.
"Kami tidak dapat menanggapi rumor atau spekulasi apapun yang beredar di pasar. Erajaya terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan setia kami di seluruh wilayah tempat perusahaan beroperasi," ungkap manajemen Erajaya, saat dihubungi ²©²ÊÍøÕ¾, Kamis (13/1/2022).
Sebelumnya, pada September lalu sempat dikabarkan, perusahaan e-commerce milik Grup Djarum, Blibli dalam proses negosiasi untuk mengakuisisi saham Erajaya dengan harga di kisaran Rp 800 sampai Rp 850 per saham.
Menanggapi kabar tersebut, Corporate Communications Erajaya Group, Djunadi Satrio mengungkapkan, pihaknya menolak berkomentar lebih lanjut mengenai rumor akuisisi tersebut.
"Kami tidak dapat menanggapi rumor apapun yang beredar di pasar. Hal yang dapat kami sampaikan adalah fundamental bisnis Erajaya Group semakin kuat termasuk di masa pandemi ini," kata Djunadi kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (21/9/2021).
Selain itu, kata Djunadi, perseroan saat ini masih akan fokus pada pertumbuhan operasional ERAA.
"Erajaya terus memprioritaskan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan setia kami di seluruh wilayah tempat perusahaan beroperasi," ungkapnya.
Sebagai informasi, pada perdagangan Kamis ini, harga saham ERAA terpantau melemah 0,89% ke level Rp 550 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 8,85 triliun.
Tercatat berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada 30 September 2021, perseroan membukukan pendapatan Rp 31,18 triliun dengan laba bersih Rp 719,21 miliar.
(sys/vap) Next Article Iphone13 Resmi Dirilis di RI, Saham ERAA kok Melempem?