
Omicron dan Saham Konstruksi Jadi Hantu Buat IHSG

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi 1 hari ini, Selasa (18/1/2022) ditutup dengan koreksi dalam hingga 1,41% di level 6.551,59 poin. Bahkan dalam perdagangan intraday, indeks sempat menyentuh posisi terendah di 6.546,84 poin.
Senior Analyst PT Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia mengatakan sentimen negatif indeks disebabkan karena angka positif Covid-19 di dalam negeri dalam sebulan terakhir meningkat tajam, terutama di ibu kota. Ini disebabkan karena Covid varian Omicron yang menyebar lebih cepat ketimbang dengan varian lainnya.
"Yang menyebabkan investor mulai khawatir karena meningkatnya kasus positif Covid nasional. Di Jakarta saja kemarin ada lebih dari 800 kasus baru. Jika dibandingkan dengan posisi 21 Desember masih di angka 200-an di seluruh Indonesia. Ini terjadi kenaikan lebih dari 400% dalam waktu kurang dari satu bulan," kata Liza kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (18/1).
Angka kenaikan yang signifikan ini juga dihantui dengan kekhawatiran akan terus meningkatnya kasus Covid-19 dengan meningkatnya mobilitas masyarakat menjelang Imlek di awal Februari nanti.
Liza mengungkapkan, saat ini pemerintah juga mulai meninjau untuk memajukan jeda pembatasan pergerakan publik dari sebelumnya dua minggu menjadi satu minggu. Ini juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan investor.
Di samping itu, faktor yang menyeret penurunan IHSG adalah karena saham-saham konstruksi yang 'rontok' akibat adanya pemeriksaan direksi sejumlah BUMN oleh KPK.
"Walaupun kapasitasnya masih sebagai saksi, tapi tetap saja sentimen negatif yang menempel di sektor ini," terang dia.
Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengungkapkan penurunan indeks juga disebabkan karena rilis data perdagangan yang jauh dari konsensus pasar.
"Penurunan IHSG hari ini dipicu rilis data neraca perdagangan yang jauh dari konsensus pasar," ungkapnya.
Dari sisi teknikal, CEO Kanaka Hita Solvera Wijen Pontus mengatakan koreksi IHSG ini memang sudah diperkirakan akan terjadi.
"IHSG turun dalam karena memang jebol support konsolidasi di 6.593, ini harusnya masih akan menyebabkan IHSG terseret ke next support 6.500-6.520, atau maksimal ke 6.484 dalam satu hingga dua hari ini," kata dia kepada ²©²ÊÍøÕ¾.
"Setelah itu, IHSG harusnya akan rebound tapi terbatas ke 6.600-6.620, sebelum lanjut terseret turun ke bawah 6.484," tandasnya.
(mon/vap) Next Article IHSG Anjlok 1% karena Isu Perang Dunia III, Ini Kata Analis