
Kalau Dihitung, Emtek Lepas DANA Dalam Status Nyaris Unicorn!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Elang Mahkota Teknologi (EMTK), melalui anak usahanya PT Kreatif Media Karya (KMK) resmi melepas sebagian kepemilikan saham PT Elang Andalan Nusantara (EAN), pemilik aplikasi DANA kepada Lazada.
Dalam keterangan yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), EMTK menyebut nilai transaksi penjualan tersebut US$ 304,5 juta atau setara Rp 4,51 triliun.
Penjualan saham tersebut dilakukan pada 10 Agustus 2022. KMK menyebut telah mengalihkan 202 saham Seri A dan 4.792.986 saham Seri B pada EAN kepada Lazadapay Holding Pte Ltd.
Dalam pengumuman tersebut, EMTK juga menyebut bahwa pasca transaksi KMK masih memiliki saham di EAN.
Dalam laporan keuangan terbaru Juni 2022, EMTK mengungkapkan bahwa perusahaan masih memiliki 49% saham di EAN. Angka tersebut turun dari semula mencapai 55% dan sempat menjadi pengendali perusahaan.
Akan tetapi posisi pengendali lepas setelah perusahaan melepas 752.422 (6%) saham EAN pada tahun 2020, dan membuat porsi kepemilikan EMTEK turun menjadi 6.144.778 (49%).
Pengalihan 4.792.986 saham EAN yang dimiliki Emtek ke Lazadapay berarti setara dengan 38,22% saham EAN.
Artinya valuasi dari dana pasca transaksi ini mencapai US$ 796,70 juta atau setara dengan Rp 11,95 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$). Valuasi tersebut nyaris mencapai status unicorn.
Pasca transaksi ini EMTK lewat KMK masih menguasai 10,77% saham EAN secara tidak langsung.
Pada saat yang sama emiten Grup Sinarmas, Dian Swastatika Sentosa (DSSA), juga mengumumkan melakukan investasi di Dana.
Investasi tersebut dilakukan lewat DSST Dana Gemilang, entitas anak tidak langsung perseroan, telah menyelesaikan rencana investasi di EAN dengan harga pelaksanaan investasi seluruhnya berjumlah US$ 200 juta (Rp 3 triliun).
Tidak disebutkan secara rinci dari pihak mana dan seberapa besar saham yang diakuisisi anak usaha DSSA.
EAN yang salah satu anak perusahaannya merupakan penyedia dompet digital DANA sendiri awalnya didirikan sebagai perusahaan patungan antara Grup Emtek dan Alibaba. Pada awal pendirian EMTK lewat KMK menguasai 55% saham EAN sedangkan 45% sisanya dikuasai Alibaba lewat anak usaha usaha Ant Group, API (Hong Kong) Investment.
Lazada sendiri merupakan e-commerce dengan fokus bertarung di kawasan Asia Tenggara yang dimiliki oleh Grup Alibaba.
Selain di EAN, KMK dan API (Hong Kong) juga melakukan investasi dan tercatat sebagai pemegang saham terbesar di Bukalapak.com (BUKA). Dana yang merupakah salah satu pembayaran default di marketplace Bukalapak akhirnya dilepas setalah EMTK ikut berinvestasi di Grab yang telah mencaplok dompet digital lain, yakni OVO dari Grup Lippo.
Pencaplokan OVO sendiri salah satunya dikarenakan Tokopedia yang semula menggunakan OVO sebagai dompet digital default untuk pembayaran melakukan merger dengan Gojek yang memiliki dompet digital Gopay.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(fsd) Next Article Keluarga Sariaatmadja Jual DANA ke Lazada Rp 4,51 T