
Simak Aksi Korporasi 17 Bank Demi Meningkatkan Modal Inti!

11. Bank Bumi Arta (BNBA) yang baru dicaplok fintech Ajaib berencana melakukan RI dengan menerbitkan 1,38 miliar saham baru atau sebesar 50% dari modal ditempatkan disetor penuh.
Perusahaan belum menentukan harga pelaksanaan, akan tetapi dengan asumsi harga penutupan perdagangan Kamis (18/8) di Rp 1.870/saham, ketentuan modal inti akan terpenuhi, bahkan jauh melebihi target.
12. Bank Panin Dubai Syariah (PNBS) belum mengumumkan putaran RI terbaru atau aksi korporasi lainnya demi memenuhi kewajiban modal inti.
13. Bank Ina Perdana (BINA) milik Grup Salim berencana melakukan RI dengan menerbitkan sebanyak-banyak 2 miliar saham baru dan telah disetujui oleh pemegang saham. Ini merupakan rangkaian RI ke-4 beruntun dengan Grup Salim bertindak sebagai pembeli siaga.
Perusahaan belum menentukan harga pelaksanaan, akan tetapi dengan asumsi harga penutupan perdagangan Kamis (18/8) di Rp 3.820/saham, ketentuan modal inti akan terpenuhi, bahkan jauh melebihi target.
Sebelumnya pada gelaran RUPSLB manajemen BINA menyebut dalam gelaran rights issue yang akan dilakukan pada semester II-2022, perseroan mengincar dana segar Rp 1 triliun.
14. Bank MNC Internasional (BABP) belum mengumumkan putaran RI terbaru atau aksi korporasi lainnya demi memenuhi kewajiban modal inti.
15. Bank Raya Indonesia (AGRO) berencana melakukan RI dengan menerbitkan 3,5 miliar saham baru atau sebesar 15,39% dari modal ditempatkan disetor penuh.
Perusahaan belum menentukan harga pelaksanaan, akan tetapi dengan asumsi harga penutupan perdagangan Kamis (18/8) di Rp 750/saham, ketentuan modal inti akan terpenuhi, bahkan jauh melebihi target.
16. Bank Multiarta Sentosa (MASB) tidak melakukan rights issue demi memenuhi kewajiban modal minimum. Perusahaan sebelumnya telah menyebut tidak akan membagikan laba bersih tahun buku 2021 sebesar Rp 213 miliar sebagai dividen, melainkan akan digunakan untuk memperkuat modal.
Meski demikian angka tersebut masih sedikit kurang dari kewajiban minimum yang diperlukan. Langkah lain yang diambil perusahaan adalah dengan mendorong para pemegang saham untuk menukarkan waran yang ditebar saat melakukan penawaran perdana (IPO).
Direktur utama Bank MAS Danny Hartono bulan Mei lalu menyebut 186 juta waran jika ditukarkan menggunakan harga Rp 3.500 maka dapat diperoleh dana segar Rp 651 miliar. Angka tersebut cukup untuk memenuhi kewajiban modal inti perusahaan.
17. Bank JTrust Indonesia (BCIC) sedang melakukan RI dengan menerbitkan 4,24 miliar saham baru dengan masa perdagangan akan berakhir hari ini, Jumat 19 Agustus 2022.
BCIC membidik dana sebesar Rp 1,27 triliun dengan harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Artinya jika terserap sepertiga saja, ketentuan modal inti minimum dapat terpenuhi.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(fsd/vap)