²©²ÊÍøÕ¾

Ternyata Pasar Modal Indonesia Dikuasai Gen Z, Ini Buktinya!

teti purwanti, ²©²ÊÍøÕ¾
28 October 2022 10:40
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Demografi investor pasar modal Indonesia masih didominasi gen z. Berdasarkan data jumlah single investor identification (SID) yang tercatat di KSEI pada 14 Oktober 2022, sebanyak 58,91% merupakan investor dengan usia 30 tahun ke bawah dengan total nilai asset sebesar Rp 52,77 triliun.

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengapresiasi anak muda yang semakin menyadari pentingnya berinvestasi, khususnya di pasar modal.

"Dominasi anak muda diharapkan dapat terus berlanjut, agar stabilitas pasar modal Indonesia dapat bertahanhingga masa mendatang," ungkap Uriep dalam keterangan resmi, Kamis (27/10/2022).

Uriep menambahkan, dominasi anak muda Indonesia terhadap pasar modal sejalan dengan upaya pengembangan regulator, salah satunya inisiatif yang telah dilakukan KSEI sejak 2019 yaitu pembukaan rekening secara online.

Hingga 14 Oktober 2022, total jumlah investor pasar modal mencapai 9,87 juta, atau naik 31,85% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 7,49 juta. Termasuk di dalamnya 9,18 juta investor reksa dana yang mengalami peningkatan 34,30% dari tahun sebelumnya.

Kehadiran agen penjual efek reksa dana berbasis financial technology (fintech) menjadi faktor utama meningkatnya jumlah investor, hal ini terlihat dari 78,10% investor reksa dana membuka rekening melalui agen penjual reksa dana berbasis fintech.

Hingga 14 Oktober 2022, nilai aset yang tersimpan di KSEI mengalami peningkatan 7,22% dari Rp 5.639,11 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp 6.046,03 triliun, dengan komposisi nilai aset investor lokal mencapai 58,75%. Di sisi lain, nilai reksa dana yang tercatat di KSEI mengalami penurunan 3,56% dari Rp 826,70 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp 797,25 triliun.

Uriep juga menjelaskan 13 program strategis KSEI di tahun 2023. Salah satu program strategis KSEI adalah rencana pengembangan alternatif penyimpanan dana nasabah pada sub rekening efek (SRE) untuk memfasilitasi transaksi instrumen efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang dan sukuk, ataupun efek lain yang tercatat di KSEI. Program ini bertujuan untuk dapat meningkatkan efisiensi dalam penyimpanan dalam penyelesaian transaksi di pasar modal, termasuk juga untuk memperluas jaringan untuk on-boarding investor pasar modal.


(tep/ayh) Next Article Jumlah Investor Pasar Modal RI 9 Juta, Berapa yang Aktif?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular