²©²ÊÍøÕ¾

Market Commentary

Harga Batu Bara Bergairah, Sahamnya di RI Ikut Terbang

Chandra Dwi, ²©²ÊÍøÕ¾
07 August 2024 14:12
Sejumlah perahu tongkang batu bara melintas di Sungai Mahakam, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (24/7/2024). Sungai Mahakam berfungsi sebagai jalur pengangkutan batu bara. Setiap hari di sungai ini dipadati tongkang yang membawa muatan batu bara. (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Sejumlah perahu tongkang batu bara melintas di Sungai Mahakam, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (24/7/2024). Sungai Mahakam berfungsi sebagai jalur pengangkutan batu bara. Setiap hari di sungai ini dipadati tongkang yang membawa muatan batu bara. (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Mayoritas emiten batu bara terpantau bergairah pada perdagangan sesi II Rabu (7/8/2024), di tengah bergairahnya harga batu bara dunia kemarin karena meningkatnya permintaan dari China.

Hingga pukul 14:00 WIB, tercatat 13 saham batu bara bergairah pada sesi I hari ini, dengan sembilan saham sudah melesat lebih dari 1% dan empat saham menguat kurang dari 1%.

Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memimpin penguatan saham batu bara pada sesi II hari ini, yakni mencapai 3,98% ke posisi Rp 1.305/unit.

Sedangkan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi yang penguatannya paling minor yakni menguat 0,39% menjadi Rp 2.600/unit.

Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi II hari ini.

Saham batu bara secara mayoritas bergairah sejak sesi I hari ini, di tengah cerahnya harga batu bara acuan dunia kemarin, ditopang permintaan dari China.

Dikutip dari Reuters, impor batu bara China mengalami peningkatan signifikan sebesar 12,5% (year-on-year/yoy) pada Januari-Juni 2024, dengan lonjakan besar dalam pengiriman dari Australia.

Kenaikan impor dari China menandai membaiknya hubungan China-Australia setelah Tiongkok sempat melarang impor dari China.

Total impor batu bara China mencapai 250 juta ton pada Januari-Juni 2024 yang merupakan angka tertinggi baru untuk periode semesteran.

Data pelacakan kapal dari BigMint menunjukkan lonjakan dramatis dalam ekspor batu bara kokas dari Australia ke China, melonjak dari 2,16 juta ton pada Januari-Juni 2023 menjadi 6,56 juta ton pada Januari-Juni 2024.

Ekspor batu bara thermal ke China juga tumbuh sebesar 41,5% mencapai 29,91 juta ton hingga Juni 2024.

Batu bara kokas adalah sumber daya penting dalam industri petrokimia dan pembuatan baja, dan Australia telah lama menjadi sumber utama impor batu bara kokas China. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, dipengaruhi oleh memburuknya hubungan bilateral, perusahaan-perusahaan China lebih memilih untuk mengganti impor batu bara kokas dari negara lain.

Namun, ekspor batu bara kokas Australia ke pasar Asia utama lainnya seperti India dan Vietnam jeblok. Ekspor ke India turun sebesar 6,5% dan ke Vietnam jatuh sebesar 42,5%.

Ekspor batu bara thermal mencerminkan tren ini, dengan penurunan yang signifikan sebesar 51,2% ke India dan penurunan sebesar 9,6% ke Vietnam.

Kenaikan harga batu bara juga ditopang oleh menanjaknya permintaan dari Eropa meskipun kondisi ini diperkirakan hanya sementara.

Harga batu bara di Eropa naik sejalan dengan meningkatnya harga gas yang terbang 16% dalam sebulan.

"Harga batu bara Eropa naik signifikan sejak Juli karena harga gas dan pasokan yang menipis. Meski harga gas yang lebih tinggi akan membuat pembakaran batu bara menjadi lebih ekonomis, kapasitas pembakaran batu bara yang tersisa di Eropa sangat terbatas," kata Alex Claude, CEO of dry bulk data and analysis firm DBX, kepada Montel News.

Pasokan batu bara di empat terminal utama di Amsterdam, Rotterdam, atau Antwerp (ARA) minggu ini mencapai level tertinggi dalam 11 minggu sebesar 4,91 juta ton.

Seorang sumber dari salah satu terminal impor besar mengatakan bahwa pengiriman batu bara baru-baru ini "sangat tinggi," meskipun kedatangan kapal dan pemuatan ulang dari stok kini "lebih tenang."

Namun, dia mencatat akan ada kenaikan pemuatan tongkang dari stok pada minggu depan, sehingga tingkat inventaris akan menurun.

"Pada akhir bulan, kedatangan kapal akan meningkat lagi," ujar trader, kepada Montel News.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd) Next Article Harga Batu Bara Sedang Lesu, Tapi Kok Sahamnya Malah Ngacir?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular