²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan penyaluran kredit mencapai Rp 727 triliun pada semester pertama 2024. Jumlah itu tumbuh 11,7% secara tahunan (yoy) dari tengah tahun lalu yang berada di angka Rp 650,8 triliun.

Penyaluran kredit tersebut terutama didorong oleh ekspansi di segmen kredit konsumer serta kredit korporasi.

Kredit korporasi masih menjadi penopang utama dengan porsi mencapai 55,4% dari total kredit yang diberikan BNI, naik 320 basis poin (bps) dari pangsa setahun sebelumnya. 

Baca: BNI Cetak Laba Rp 10,69 Triliun per Semester I-2024

Tercatat pinjaman korporasi BNI naik 18,7% yoy menjadi RP 403,1 triliun dari semula hanya Rp 339,5 triliun. Secara spesifik kredit kepada perusahaan swasta naik 19,3% yoy menjadi Rp 291,6 triliun, sementara kredit kepada BUMN dan institusi pemerintahan naik 17,3% yoy menjadi Rp 111,5 triliun.

Kredit UMKM BNI tercatat turun tipis 2,2% yoy menjadi Rp 97,7 triliun. Lalu, kredit mikro, termasuk KUR, mengalami kontraksi 11,2% yoy menjadi Rp 80 triliun.

Sementara itu, segmen kredit konsumer BNI naik 15,1% yoy menjadi Rp 132,7 triliun. Kredit yang diberikan untuk pinjaman personal tercatat tumbuh paling cepat atau naik 17% yoy menjadi Rp 53,8 triliun. KPR BNI juga tumbuh dua digit atau naik 12,6% yoy menjadi Rp 62,2 triliun.

Sementara itu dari sisi kinerja, BNI melaporkan laba bersih sebesar Rp 10,69 triliun per semester I-2024 atau naik 3,8% secara tahunan (yoy).

Mengutip laporan presentasi perusahaan, Kamis (22/8/2024), pendapatan bunga bank naik 7,8% yoy menjadi Rp 32,17 triliun. Pada periode yang sama beban bunga naik 41,5% yoy menjadi Rp 13,1 triliun, sehingga pendapatan bunga bersih (NII) menjadi Rp 19,07 triliun, turun 7,4% yoy.

(fsd/fsd) Next Article Kredit BNI Hingga Maret 2024 Tembus Rp 695,16 T