²©²ÊÍøÕ¾

BI Tahan Suku Bunga Acuan 4,25%, Longgarkan GWM Averaging
Chandra Gian Asmara, ²©²ÊÍøÕ¾ 18 January 2018 18:14
Bank Indonesia (BI) menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG) bulan Januari 2018.
Bank Indonesia (BI) menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG) bulan Januari 2018.

(Herdaru Purnomo/Roy Franedya/Hidayat Setiaji)
19:41
18 Jan 2018

Poin Siaran Pers Lengkap Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Januari 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate tetap sebesar 4,25%, dengan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 3,50% dan Lending Facility tetap sebesar 5,00%, berlaku efektif sejak 19 Januari 2018. Kebijakan tersebut konsisten dengan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta turut mendukung pemulihan ekonomi domestik.

Di samping keputusan suku bunga tersebut, RDG juga memutuskan untuk mempercepat implementasi Giro Wajib Minimum (GWM) Rata-rata sebagai kelanjutan dari reformasi kerangka operasional kebijakan moneter dalam rangka meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter, mendukung fleksibilitas manajemen likuiditas perbankan, dan sekaligus mempercepat pendalaman pasar keuangan.

Dari total GWM Rupiah bank umum konvensional sebesar 6,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK), porsi GWM Rata-rata diperlonggar dari 1,5% menjadi 2% dari DPK. Sementara, dari total GWM Valas bank umum konvensional sebesar 8% dari DPK, porsi GWM Rata-rata mulai diberlakukan sebesar 2% dari DPK. Untuk bank umum syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS), dari total GWM Rupiah sebesar 5% dari DPK, porsi GWM Rata-rata mulai diberlakukan sebesar 2% dari DPK.

Dalam rangka mendorong fungsi intermediasi dan pengelolaan likuiditas perbankan, RDG memutuskan untuk menyempurnakan kebijakan makroprudensial melalui pemberlakuan dua ketentuan.

  1. Mengubah ketentuan Loan to Funding Ratio (LFR) bagi Bank Umum Konvensional (BUK) dan ketentuan Financing to Deposit Ratio (FDR) bagi Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dengan target kisaran 80-92% serta memperluas komponen kredit/pembiayaan yang memasukkan Surat-Surat Berharga (SSB) yang dibeli oleh bank dan memperluas komponen simpanan dengan memasukkan SSB yang diterbitkan oleh BUS dan UUS.
  2. Mengubah ketentuan GWM sekunder bagi BUK menjadi Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) dan memberlakukan PLM bagi BUS dengan besaran 4% dari DPK, dengan disertai fleksibilitas sebesar 2% dari DPK dapat direpokan kepada Bank Indonesia dalam kondisi tertentu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank. Kedua instrumen makroprudensial tersebut bersifat countercyclical yang dapat disesuaikan sejalan dengan siklus ekonomi dan keuangan (Lampiran 2).

Sejumlah risiko tetap perlu diwaspadai, baik yang bersumber dari global terkait normalisasi kebijakan moneter di beberapa negara maju, geopolitik, dan kenaikan harga minyak dunia, maupun dari dalam negeri terutama terkait konsolidasi korporasi yang terus berlanjut, intermediasi perbankan yang belum kuat, dan risiko inflasi. Untuk itu, Bank Indonesia akan mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga keseimbangan antara stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan proses pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung. Bank Indonesia juga akan terus memperkuat koordinasi kebijakan bersama Pemerintah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2017 diperkirakan tumbuh stabil dan akan meningkat pada 2018. Pada triwulan IV 2017, kinerja ekspor diperkirakan lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya di tengah pertumbuhan impor, terutama migas, yang masih cukup tinggi. Di sisi permintaan domestik, investasi membaik ditopang proyek infrastruktur pemerintah dan peran investasi swasta yang terus meningkat.

Sementara itu, perbaikan konsumsi diperkirakan belum cukup kuat. Dengan perkembangan tersebut, untuk keseluruhan 2017, perekonomian domestik diperkirakan tumbuh sekitar 5,1%. Pada 2018, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan membaik bersumber dari menguatnya permintaan domestik sejalan dengan peningkatan investasi, konsumsi rumah tangga, dan stimulus fiskal. Sementara itu, ekspor diperkirakan tetap tumbuh positif seiring dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi global dan harga komoditas yang masih tinggi. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2018 diperkirakan meningkat pada kisaran 5,1-5,5%.

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2017 diperkirakan mencatat surplus dengan defisit transaksi berjalan yang tetap terkendali. Surplus NPI ditopang oleh transaksi modal dan finansial yang mencatat surplus cukup besar, terutama bersumber dari investasi langsung dan investasi portofolio. Namun demikian, defisit transaksi berjalan diperkirakan sedikit lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sejalan dengan penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas dan peningkatan defisit neraca migas dan jasa.

Ke depan, defisit transaksi berjalan pada 2018 diperkirakan masih tetap terkendali dalam batas yang aman meskipun meningkat menjadi 2,0-2,5% dari PDB, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi domestik.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus mewaspadai risiko ketidakpastian keuangan global dan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai fundamental dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar. Inflasi diperkirakan kembali berada pada sasaran inflasi 2018, yaitu 3,5±1%. Meski demikian, Bank Indonesia akan terus mewaspadai risiko kenaikan inflasi. Untuk itu, koordinasi kebijakan antara Bank Indonesia dengan Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, dalam pengendalian inflasi akan terus diperkuat.

Transmisi pelonggaran kebijakan moneter melalui jalur suku bunga terus berlangsung, tercermin dari berlanjutnya penurunan suku bunga deposito dan suku bunga kredit, meski belum dalam besaran yang diharapkan. Transmisi melalui jalur kredit juga masih belum optimal, tercermin pada pertumbuhan kredit yang masih terbatas sejalan dengan permintaan kredit yang belum tinggi dan perilaku bank yang masih selektif dalam memberikan kredit baru.

Dengan perkembangan tersebut, untuk keseluruhan 2017, DPK dan kredit diperkirakan tumbuh masing-masing sekitar 9,0% (yoy) dan 8,0% (yoy). Sejalan dengan perkiraan perbaikan ekonomi dan penerapan kebijakan makroprudensial terkait intermediasi dan pengelolaan likuiditas, serta progres program konsolidasi korporasi dan perbankan yang ditempuh, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan DPK dan kredit akan lebih baik pada 2018, masing-masing dalam kisaran 9,0-11,0% (yoy) dan 10,0-12,0% (yoy).

19:37
18 Jan 2018

Penguatan Rupiah Bisa Positif ke Perekonomian

Asisten Gubernur BI, Dodi Budi Waluyo mengatakan penguatan rupiah yang terjadi belakangan mampu mendongkrak ekspor.

"Kalau rupiah melemah maka impor jadi lebih mahal, ongkos produksi lebih mahal," katanya.
19:35
18 Jan 2018

Inflasi Januari 2018 Diproyeksi Capai 3,20%

Asisten Gubernur BI, Dodi Budi Waluyo mengatakan sampai pekan kedua Januari 2018, inflasi diperkirakan mencapai 3,20% yoy.

"Pasokan terjaga dan distribusi aman," kata Dodi.
19:32
18 Jan 2018

Suku Bunga Acuan BI Tetap di 4,25% Sesuai dengan Polling ²©²ÊÍøÕ¾

Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Foto: Hidayat Setiaji
Konsensus polling ²©²ÊÍøÕ¾ menunjukkan suku bunga acuan BI masih ditahan di 4,25% pada Januari 2018
19:01
18 Jan 2018

Defisit Transaksi Berjalan Triwulan IV-2017 Diperkirakan di Sekitar 2%

Asisten Gubernur BI, Dodi Budi Waluyo memproyeksikan defisit transaksi berjalan atau current account deficit berada di sekitar 2% dari PDB
18:59
18 Jan 2018

Stance Moneter BI Netral, Room Pelonggaran Moneter Makin Tipis

Asisten Gubernur BI, Dodi Budi Waluyo menegaskan stance kebijakan moneter Bank Indonesia berada dalam posisi netral.

"Risiko ke depan ada. Tapi kami melihat room (pelonggaran) makin tipis," katanya.

Kebijakan moneter tidak hanya mengandalkan suku bunga tapi juga bauran makroprudensial dan sistem pembayaran.
18:58
18 Jan 2018

Harga Minyak Bisa di Atas Asumsi APBN

Asisten Gubernur BI, Dodi Budi Waluyo memproyeksikan harga minyak tahun 2018 bisa saja berada di atas asumsi yang ditetapkan APBN 2018.

"Fiskal akan menerima gain dan menambah penerimaan. Selisih penerimaan bisa lebih kecil. Kemungkinan harga minyak tidak harus disertai dengan kenaikan suku bunga kebijakan," tambah Dodi.
18:57
18 Jan 2018

Ekspor Indonesia Tidak Akan Terpengaruh Besar

Asisten Gubernur BI, Dodi Budi Waluyo mengatakan dengan kondisi rebalancing ekonomi China, ekspor Indonesia tidak akan terlalu berpengaruh besar.
18:55
18 Jan 2018

BI Soal Pertumbuhan Ekonomi China 6,9%

Asisten Gubernur BI, Dodi Budi Waluyo mengatakan ekonomi China dalam outlook BI akan cenderung ke 6,5% secara baseline karena rebalancing ekonomi.

"Kegiatan investasi (China) dikurangi, dan proses delivery financing ke shadow banking berkurang," kata Dody.

18:53
18 Jan 2018

Suasana Konferensi Pers Bank Indonesia

Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Foto: Chandra Gian Asmara
18:52
18 Jan 2018

Arah Kebijakan BI Januari 2018

Asisten Gubernur BI, Dodi Budi Waluyo mengatakan pesan dari hasil Rapat Dewan Gubernur Januari 2018.

"Kebijakan moneter diharapkan lebih efektif dan memberikan room bagi perbankan agar lebih aktif dalam intermediasi," kata Dodi.


18:48
18 Jan 2018

BI Sampaikan Alasan Perlonggar GWM Averaging

Asisten Gubernur BI, Dodi Budi Waluyo mengatakan manfaat pelonggaran GWM Averaging akan menambah kemampuan likuiditas perbankan.

"Sehingga bank punya ruang yang lebih efektif," ujar Dodi.

"Dana yang dikelola perbankan bisa ditempatkan di surat berharga dalam rangka pendalaman pasar," imbuhnya.
18:46
18 Jan 2018

Aturan GWM Percepat Reformulasi Kerangka Operasi Moneter

Asisten Gubernur BI, Dodi Budi Waluyo mengatakan reformasi GWM yang dilakukan bersifat memurnikan.

"Ini GWM moneter yang masuk aspek perbankan. Ini sifatnya mempercepat reformulasi kerangka operasi moneter," ungkap Dodi.
18:42
18 Jan 2018

DP 0 Rupiah Masih Dalam Kajian BI

Asisten Gubernur BI, Fillianingsih Hendarta menegaskan aturan untuk uang muka atau Down Payment (DP) 0 Rupiah atau ramai disebut DP 0% masih dalam kajian BI.

"Masih dikaji dan belum selesai," tegasnya.
18:36
18 Jan 2018

Paparan Kondisi Ekonomi Global

BI melihat pemulihan ekonomi berlanjut namun Eropa masih tertahan dibayangi risiko politik. Negara berkembang dan Tiongkok diperkirakan melambat seiring perlambatan investasi. Secara keseluruhan terdapat potensi ekonomi global menjadi lebih tinggi, terutama dampak dari reformasi pajak AS dan pemulihan komoditas serta minyak dunia.
18:32
18 Jan 2018

Foto Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur BI Januari 2018

Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Foto Chandra Gian Asmara
Keterangan dari Kiri-Kanan : Agusman, Dodi Budi Waluyo, Fillianingsih Hendarta, Eni V Panggabean
18:28
18 Jan 2018

BI Ubah Ketentuan LTV dan FDR Bagi Bank Syariah

Kepala Departemen Manajemen Risiko Bank Indonesia Eni V Panggabean mengungkapkan ketentuan LTV dan FDR bagi bank syariah dan unit usaha syariah menjadi Rasio Intermediasi Makroprudensial dengan target 80-92% dan perluasan komponen kredit over pembiayaan yang memasukkan surat berharga.
18:27
18 Jan 2018

GWM Averaging Diperlonggar Jadi 2%

BI perlonggar GWM Rata-rata (Averaging) jadi 2% dari 1,5% dan GWM averaging syariah di 2%.

"Untuk GWM Averaging berlaku 16 Juli 2018 dan syariah berlaku 1 Oktober 2018," ujar Asisten Gubernur Bank Indonesia, Dodi Budi Waluyo.
18:26
18 Jan 2018

Suku Bunga Acuan BI Tetap di 4,25%

BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 7 days reverse repo rate di 4,25%
18:25
18 Jan 2018

Kredit Tumbuh 8% di November 2017

Pertumbuhan kredit sampai November 2017 hanya 8% (year on year)
18:24
18 Jan 2018

Pertumbuhan Kredit Terbatas, Transmisi Belum Optimal

BI sebut pertumbuhan kredit perbankan masih terbatas dan transmisi belum optimal.
18:22
18 Jan 2018

Inflasi 2018 dalam range 2,5%-4,5%

BI prediksi inflasi 2018 di kisaran 2,5%-4,5%
18:21
18 Jan 2018

Defisit Transaksi Berjalan Diperkirakan 2-2,5% dari PDB

BI proyeksi Defisit Transaksi Berjalan (Current Account Deficit/CAD) di range 2%-2,5% dari PDB
18:19
18 Jan 2018

Fed Fund Rate Diproyeksi Naik Lagi di 2018

Suku bunga acuan AS, Fed Fund Rate diproyeksi naik lagi di 2018.
18:18
18 Jan 2018

Pertumbuhan Ekonomi 2018 : 5,1%-5,5%

BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2018 di kisaran 5,1%-5,5%. Di Kuartal IV-2017, Neraca Pembayaran Indonesia diperkirakan surplus.
18:17
18 Jan 2018

Ekonomi Indonesia Semakin Membaik

Asisten Gubernur Bank Indonesia Dodi Budi Waluyo menyampaikan tahun 2017 ekonomi tumbuh dikisaran 5,1%
Tags

Related Articles
Recommendation