²©²ÊÍøÕ¾

Bos Pertamina: Industri Migas Kita Kalah dengan Malaysia

Rivi Satrianegara, ²©²ÊÍøÕ¾
12 March 2018 16:29
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik mengatakan industri migas dalam negeri tertinggal jauh dibanding Malaysia
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik cerita buka-bukaan tentang kondisi industri minyak dan gas dalam negeri yang ia nilai jauh tertinggal dengan negara tetangga, Malaysia.

Dalam acara Annual Pertamina Quality Awards (APQ) 2018 yang digelar di kantor pusat Pertamina, Massa bercerita soal keprihatinannya mulai dari pembangunan kilang hingga inovasi di bidang migas dibanding Malaysia.



Perbandingannya, kata Massa, sampai empat kali atas Malaysia. Massa mencontohkan, salah satu ketertinggalan Indonesia adalah dalam mastering shale oil and gas atau minyak dan gas serpih.

"Shale oil dan shale gas teknologi mereka sudah masuk 5 tahun yang lalu, mungkin karena mungkin mereka punya uang," kata Massa.

Dia juga membandingkan dana yang dimiliki, di mana dalam waktu 5 tahun Malaysia bisa investasi migas mencapai US$ 80 juta, sedangkan Indonesia hanya mencapai US$ 20 juta.

Refinery and Petrochemical Integrated Development (RAPID) Project milik Malaysia, dia katakan, juga menjadi bukti bagaimana sejak 7 tahun lalu negara itu fokus atas pengembangan petrokimia di industri migas. "Kita dari dulu diskusi terus," ujar Massa.






(gus/gus) Next Article Baru Setahun, Elia Massa Manik Dicopot Rini Dari Pertamina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular