²©²ÊÍøÕ¾

Hingga Mei 2018, Subsidi Energi Melonjak Jadi Rp 49 T

Anastasia Arvirianty & Rivi Satrianegara, ²©²ÊÍøÕ¾
25 June 2018 19:02
Subsidi energi naik 80% dibanding tahun lalu
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/Chandra Gian Asmara
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Subsidi energi hingga Mei 2018 tercat naik hingga 80% dibanding periode serupa tahun lalu.

Kementerian Keuangan mengatakan subsidi energi tercatat sebesar Rp 49,4 triliun atau telah mencapai 52% dari anggaran yang dialokasikan di APBN 2018. Rincian subsidi tersebut untuk BBM dan LPG sebesar Rp 30,4 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp 19 triliun.

Jumlah ini naik pesat dibanding realisasi periode serupa tahun lalu yang hanya menghabiskan Rp 16,8 triliun. Menurut Sri, melonjaknya angka subsidi kali ini dikarenakan pemerintah banyak mengucurkan uang untuk membayar utang subsidi kepada Pertamina dan PLN, dua perusahaan pelat merah yang mendistribusikan BBM dan listrik ke masyarakat.



"Kalau diexclude, pola subsidi tak berbeda jauh," ujar Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani Jasi, Senin (25/6/2018).

Askolani melanjutkan, rincian untuk jumlah utang yang dibayar ke Pertamina adalah sebanyak Rp 6,5 triliun untuk subsidi BBM, Rp 5,8 triliun untuk LPG, dan subsidi listrik Rp 5,3 triliun.

Secara total realisasi belanja negara hingga Mei 2018 mencapai Rp 458 triliun, terdiri dari belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) Rp 231,5 triliun dan non K/L Rp 226,5 triliun.

Sementara itu, pemerintah mencatat penurunan realisasi lifting migas. Dari target 800 ribu barel per hari (bph), rata-rata yang dicapai hanya sekitar 742 ribu bph.

Posisi hingga Mei, impor terbesar memang masih dipegang oleh migas. "Karena produksi migas kita juga menurun, di bawah asumsi APBN. Strategi pemerintah adalah mencari balance," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.

Untuk penerimaan migas, berdasar data Kementerian Keuangan, terdapat peningkatan yang dikontribusikan oleh naiknya harga minyak dunia. Dari rata-rata US$ 50 per barel di 2017, hingga Mei kemarin rata-rata harga minyak Indonesia (ICP) sudah mencapai US$ 65,7 per barel.
(gus) Next Article Bayar Tunggakan BBM, Belanja Subsidi Kuartal-I Capai Rp 25 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular