²©²ÊÍøÕ¾

Pengusaha AS Tanyakan Nasib Investasi Tahun Politik ke Jonan

Wahyu Daniel, ²©²ÊÍøÕ¾
27 June 2018 11:39
Jonan bertemu pengusaha AS dan ditanya seputar nasib investasi di tahun politik
Foto: Ist
Washington, ²©²ÊÍøÕ¾- Pada tahun ini dan 2019 nanti, Indonesia memasuki tahun politik. Hari ini sebanyak 171 daerah menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada), sedangkan di tahun depan ada pemilihan presiden dan anggota legislatif. Bagaimana keamanan investasi di tahun politik?

Hal ini cukup sering ditanyakan oleh pengusaha Amerika Serikat (AS) kepada Menteri ESDM, Ignasius Jonan, yang saat ini sedang melakukan kunjungan kerja ke Washington DC, AS.



Pada Senin (25/6/2018) saat mengawali kunjungan kerjanya, Jonan bertemu dengan sejumlah pengusaha AS di sektor minyak dan gas (Migas) serta pertambangan yang tergabung dalam US Chamber of Commerce atau Kamar Dagang dan Industri. Dalam pertemuan itu, ada pengusaha yang mempertanyakan bagaimana nasib investasi di Indonesia dalam tahun politik.

Hari ini, Selasa (26/6/2018), pertanyaan yang sama juga diajukan kepada Jonan saat bertemu dengan pengurus US-ASEAN Business Council di Washington. Jawaban Jonan sama. Dia mengatakan, investasi migas dijamin aman saat tahun politik. Apalagi menurutnya, investasi migas bersifat jangka panjang.

"Untuk investasi sektor migas tidak perlu khawatir karena ini kan jangka panjang. Bisnis tetap berjalan secara biasa saja. Investasi tetap jalan," ujar Jonan dalam pertemuan US-ASEAN Business Council itu.

Ada juga pertanyaan bagaimana kondisi politik saat Pilkada berlangsng. "Sejauh ini berjalan dengan baik. Proses politik berjalan dengan biasa. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," imbuh Jonan.

Para perwakilan perusahaan AS sangat antusias bertemu dengan Jonan. Karena mereka ingin mengetahui kebijakan-kebijakan di sektor energi dan pertambangan. Ada yang bertanya soal nasib mobil listrik di Indonesia. Soal mobil listrik, Jonan mengatakan, Peraturan Peresiden sedang disiapkan untuk program ini.

"Pemerintah pada prinsipnya setuju mendorong kendaraan listrik secepat yang kami bisa," jelas Jonan. Kendaraan listrik menurutnya bisa membantu Indonesia mengurangi ketergantungan akan impor BBM.

Selain dengan US-ASEAN Chamber of Commerce, Jonan juga menjadi pembicara di CSIS South Asia Program. Pada Rabu (27/6/2019), Jonan dijadwalkan menjadi pembicara dalam acara World Gas Conference.
(gus) Next Article Tren Konsumsi Gas Naik, Bagaimana Nasib Batu Bara RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular