²©²ÊÍøÕ¾

Bertemu Pengusaha AS, Jonan Diberondong Soal Investasi Migas

Wahyu Daniel, ²©²ÊÍøÕ¾
26 June 2018 11:00
Jonan bertemu sejumlah pengusaha AS di Washington, dan ia ditanya-tanya seputar komitmen pemerintah terkait investasi migas
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/Wahyu Daniel
Washington, ²©²ÊÍøÕ¾- Pada Senin (25/6/2018) Menteri ESDM Ignasius Jonan memulai kunjungan kerjanya ke Washington, Amerika Serikat (AS). Di hari pertama, Jonan memulai agendanya dengan menemui US Chamber of Commerce atau Kamar Dagang Industri AS yang dipimpin oleh Charles Freeman. Sekitar sepuluh perwakilan perusahaan minyak dan gas (migas) serta tambang besar AS ikut dalam pertemuan tersebut.

Sejumlah pertanyaan dilontarkan oleh pengusaha yang hadir, utamanya soal rencana pengembangan investasi migas di Indonesia.



Saat membuka pertemuan, Jonan menyatakan, pemerintah Indonesia mempunyai parameter tunggal untuk investasi di Indonesia, yaitu keuntungan yang besar bagi negara dan masyarakat.

"Perusahaan domestik kami dorong untuk bersaing. Presiden kami sangat logis soal investasi ini. Untuk migas presiden kami mengatakan, bila produser domestik tidak bisa bersaing harganya, maka impor akan dibuka. Jadi faktor keekonomisan menjadi kuncinya. Kedua kami serius terus menyederhanakan izin," tutur Jonan dalam pertemuan di US Chamber of Commerce, Washington DC.



Kemudian, Freeman langsung mempertanyakan kepada Jonan soal kepastian kebijakan investasi di tahun politik.

Jonan mengatakan tidak akan ada perubahan kebijakan. Investasi migas yang sifatnya jangka panjang menurut Jonan akan tetap terjamin kepastiannya.

"Kami akan membuat sektor ini setransparan mungkin. Dan juga lebih efisien," ujarnya.

Perwakilan perusahaan AS yang hadir antara lain berasal dari Freeport McMoran, Chevron, General Electric, dan Exxon. Kemudian juga ada perwakilan dari Baker Hughes, serta British Petroleum.

Mendampingi Jonan antara lain adalah Dirjen Migas Joko Siswanto, Dubes RI Untuk AS Budi Bowoleksono, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, Wakil Kepala SKK Migas Sukandar, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Pendiri Medco Arifin Panigoro, dan CEO Medco Hilmi Panigoro.

Selain soal kepastian investasi, muncul juga pertanyaan seputar kebijakan energi terbarukan di Indonesia. Lalu soal proyek pembangunan kilang minyak.

Soal energi terbarukan khususnya di sektor listrik, Jonan mengatakan, untuk pemerintah yang penting adalah harga listrik yang dihasilkan harus terjangkau oleh masyarakat.

Agenda lain yang akan dihadiri oleh Jonan di AS antara lain adalah menjadi pembicara dalam event World Gas Conference, lalu pertemuan dengan Kongres AS, kemudian ada juga pertemuan APEC Energy Minister Dialogue, serta pertemuan dengan CEO Chevron.


(gus) Next Article Pengusaha AS Tanyakan Nasib Investasi Tahun Politik ke Jonan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular