²©²ÊÍøÕ¾

Pandangan Fraksi RAPBN 2019

Tak Ada Kritik Dari Partai Pendukung Jokowi dalam RAPBN 2019

Chandra Gian Asmara, ²©²ÊÍøÕ¾
28 August 2018 15:10
Juru bicara Fraksi PDIP Esti Wijayati menilai kondisi perekonomian global penuh dengan ketidakpastian.
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/Chandra Gian Asmara
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Fraksi partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) secara garis besar mengapresiasi RAPBN 2019 beserta nota keuangannya. Para juru bicara fraksi dari PDIP, PPP, PKB, Nasdem, dan Hanura, hanya memberikan catatan 'ringan' dalam Rapat Paripurna DPR di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Juru bicara Fraksi PDIP Esti Wijayati menilai kondisi perekonomian global penuh dengan ketidakpastian. PDIP menyoroti guncangan perekonomian yang dahsyat sehingga mengganggu ekonomi dari sisi nilai tukar, inflasi, dan defisit transaksi berjalan.

"Jika menilik lebih jauh, kita perlu meningkatkan ekspor agar tidak terseret pusaran arus global," kata Esti.

Ia menambahkan, pelaksanaan APBN 2019 merupakan tahun terakhir pemerintahan Jokowi-JK. Tahun depan juga merupakan tahun politik lantaran ada penyelenggaraan pemilihan umum dan pemilihan presiden. Hal itu jelas menyita pikiran yang mendalam.

Juru bicara Fraksi PPP Abu Bakar mengatakan perekonomian domestik masih dipengaruhi faktor eksternal, terutama dari Bank Sentral AS. Pada awal tahun ini, faktor eksternal telah mendorong capital outflow hingga memengaruhi defisit neraca transaksi berjalan hingga ke level 3%. Semua itu tentu menciptakan ketidakpastian terhadap aktivitas perekonomian tahun depan.

Juru bicara Fraksi PKB Siti Masrifah mengingatkan tahun 2019 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Oleh karena itu, PKB memandang pelaksanaan RAPBN 2019 wajib hukumnya bagi pemerintah mewujudkan kesejahteraan rakyat.

"Kebijakan fiskal harus lebih menetapkan pada fokus jangka panjang," ujarnya.

Terkait nilai tukar rupiah yang diasumsikan Rp 14.400 per dolar AS, Siti mengatakan PKB memiliki pesan kepada pemerintah dan BI. Kedua otoritas harus menyiapkan bauran kebijakan untuk nilai tukar. Sementara untuk pertumbuhan ekonomi, target 5,3% dinilai sudah realistis.

Juru bicara Fraksi Nasdem Ahmad Sahroni mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, dibutuhkan kerja keras pemerintah dan DPR. Pun inflasi 3,5% yang harus diimbangi kestabilan harga-harga.

"Pemerataan pembangunan antara wilayah dan kabupaten perlu diperhatikan lebih seksama," katanya.

Pemerintah, lanjut Ahmad, sudah berhasil menurunkan posisi keseimbangan primer. Kendati begitu, Nasdem tetap mengingatkan bahwa utang negara harus diarahkan kepada hal yang produktif.

Juru bicara Fraksi Hanura Zairina mengatakan, target pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2019 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Selain dari sisi kuantitas, Zairina juga mengingatkan pentingnya kualitas pertumbuhan ekonomi.

"Pertumbuhan ekonomi perlu memperhatikan pemerataan. Pelaksanaan APBN 2019 perlu kerja keras," ujar Zairina.

Catatan 'Ringan' Fraksi Pro Jokowi untuk RAPBN 2019Foto: Arie Pratama

(miq/miq) Next Article Ini Asumsi Makro RAPBN 2019, Defisit Anggaran 1,6-1,9% PDB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular