²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Kisah Pertemuan Trump-Kim Jilid II, yang Tak 'Happy Ending'

Anastasia Arvirianty, ²©²ÊÍøÕ¾
02 March 2019 14:12
Kisah Pertemuan Trump-Kim Jilid II, yang Tak 'Happy Ending'
Foto: Pertemuan Trump - Kim Jilid II (²©²ÊÍøÕ¾ TV)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un baru saja mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Vietnam. Pertemuan kedua pemimpin negara ini salah satunya membahas kesepakatan terkait pelucutan senjata nuklir Korea Utara.

Untuk menyambut kehadiran dua pemimpin negara pun, masyarakat di Vietnam melakukan hal-hal yang tidak biasa. Misalnya dengan menawarkan jasa potong rambut gratis dengan model potongan mirip rambut Kim Jong Un dan Donald Trump di Salon Tuan Duong Beauty Academy.

Tidak hanya itu, perhatian publik pun tiba-tiba tercuri dengan kehadiran Kim Jong Un dan Donald Trump 'gadungan' di luar gedung Opera Hanoi. Kemunculan dua tokoh tersebut diperankan oleh Howard X sebagai Kim Jong Un dan Dennis Alan sebagai Donald Trump.

Aksi tersebut dilakukan jelang rencana pertemuan tingkat tinggi yang kedua antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un di Vietnam. Dalam pertemuannya, mereka berfoto dengan gaya yang sangat unik dan bahkan sangat lucu.

Kim Jong Un naik kereta api ke Vietnam

Hanya memakan waktu singkat jika terbang dari Korea Utara ke Vietnam. Alih-alih menggunakan pesawat, Kim Jong Un memilih naik kereta api dan setidaknya membutuhkan dua setengah hari untuk melakukan perjalanan ribuan kilometer melalui China dengan kereta api, dari ibu kota Korea Utara Pyongyang ke Vietnam. Ini berarti ia harus berangkat akhir minggu ini berdasarkan waktu Korut agar tiba tepat pada 25 Februari.

Kereta Kim akan berhenti di stasiun perbatasan Vietnam Dong Dang, tempat ia akan turun dan berkendara 170 km (105 mil) ke Hanoi dengan mobil, kata sumber tersebut, melansir Reuters. Perjalanan dengan kereta api telah menjadi moda transportasi favorit bagi Kim Jong Un, seperti halnya sang ayah Kim Jong Il dan sang kakek Kim Il Sung.

Ketika Kim Il Sung mengunjungi Hanoi pada 1958, ia melakukan perjalanan dari Pyongyang ke Beijing dengan kereta api, kemudian terbang ke Hanoi dengan pesawat yang disediakan oleh China, Yonhap News Agency Korea Selatan melaporkan pada Sabtu (23/2/2019) mengutip arsip laporan media Cina.

Saksikan video tentang penyesalan Korut tak adanya kesepakatan dalam pertemuan Trump-Kim Jong Un di bawah Ini:

[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]

Trump mengatakan ia dan Kim berharap dapat membuat kemajuan lebih lanjut pada pertemuan puncak minggu ini dan sekali lagi mengulurkan janji bahwa denuklirisasi akan membantu Korea Utara mengembangkan ekonominya.

Dia juga mengatakan Presiden China Xi Jinping telah mendukung pertemuan Trump dengan Kim. "Hal yang paling tidak diinginkan China adalah senjata nuklir skala besar di sebelahnya," katanya, mengutip Reuters.

Mereka juga berharap agar dapat mendeklarasikan diakhirinya keadaan permusuhan teknis yang telah ada sejak 1950-an, dan memungkinkan dibentuknya beberapa proyek antar-Korea, seperti membuka zona pariwisata di Korea Utara.

Namun, harapan-harapan pada pertemuan kedua ini mau tidak mau bertepuk sebelah tangan dengan apa yang dihasilkan. Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Rabu (27/2/2019) dan Kamis, berakhir antiklimaks.

Kedua pemimpin kontroversial itu gagal mencapai kata sepakat terkait beberapa isu, seperti denuklirisasi dan pencabutan sanksi AS terhadap Korea Utara. Dalam konferensi pers Kamis (28/2/2019), Trump membeberkan penyebab buntunya negosiasi kedua mereka. Ia mengungkapkan Korea Utara ingin seluruh sanksi-nya dicabut namun AS menolak melakukannya.

Selain itu, Korea Utara juga bersedia melakukan denuklirisasi namun hanya di bidang-bidang tertentu yang tidak disepakati AS.

"Pada dasarnya, mereka [Korea Utara] ingin seluruh sanksi-nya dicabut namun kami tidak dapat melakukannya... Kami harus meninggalkan pembicaraan itu," ujarnya. 

Saat ditanya wartawan apakah akan ada pertemuan ketiga di antara mereka, Trump memberi jawaban yang sedikit mengecewakan. "Kami belum berkomitmen untuk melakukan pertemuan tingkat tinggi ketiga dengan Pemimpin Kim," kata Trump.

"Tetapi, Kim berjanji kepada saya tadi malam bahwa ia tidak akan melakukan uji coba roket dan nuklir. Saya percaya padanya. Saya memegang kata-katanya dan berharap semua itu benar," tandas Trump.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular