²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Kisah Pertemuan Trump-Kim Jilid II, yang Tak 'Happy Ending'

Anastasia Arvirianty, ²©²ÊÍøÕ¾
02 March 2019 14:12
Harapan dan jalan buntu
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Trump mengatakan ia dan Kim berharap dapat membuat kemajuan lebih lanjut pada pertemuan puncak minggu ini dan sekali lagi mengulurkan janji bahwa denuklirisasi akan membantu Korea Utara mengembangkan ekonominya.

Dia juga mengatakan Presiden China Xi Jinping telah mendukung pertemuan Trump dengan Kim. "Hal yang paling tidak diinginkan China adalah senjata nuklir skala besar di sebelahnya," katanya, mengutip Reuters.

Mereka juga berharap agar dapat mendeklarasikan diakhirinya keadaan permusuhan teknis yang telah ada sejak 1950-an, dan memungkinkan dibentuknya beberapa proyek antar-Korea, seperti membuka zona pariwisata di Korea Utara.

Namun, harapan-harapan pada pertemuan kedua ini mau tidak mau bertepuk sebelah tangan dengan apa yang dihasilkan. Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Rabu (27/2/2019) dan Kamis, berakhir antiklimaks.

Kedua pemimpin kontroversial itu gagal mencapai kata sepakat terkait beberapa isu, seperti denuklirisasi dan pencabutan sanksi AS terhadap Korea Utara. Dalam konferensi pers Kamis (28/2/2019), Trump membeberkan penyebab buntunya negosiasi kedua mereka. Ia mengungkapkan Korea Utara ingin seluruh sanksi-nya dicabut namun AS menolak melakukannya.

Selain itu, Korea Utara juga bersedia melakukan denuklirisasi namun hanya di bidang-bidang tertentu yang tidak disepakati AS.

"Pada dasarnya, mereka [Korea Utara] ingin seluruh sanksi-nya dicabut namun kami tidak dapat melakukannya... Kami harus meninggalkan pembicaraan itu," ujarnya. 

Saat ditanya wartawan apakah akan ada pertemuan ketiga di antara mereka, Trump memberi jawaban yang sedikit mengecewakan. "Kami belum berkomitmen untuk melakukan pertemuan tingkat tinggi ketiga dengan Pemimpin Kim," kata Trump.

"Tetapi, Kim berjanji kepada saya tadi malam bahwa ia tidak akan melakukan uji coba roket dan nuklir. Saya percaya padanya. Saya memegang kata-katanya dan berharap semua itu benar," tandas Trump.


(roy/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular