
Garuda Siap Hentikan Sementara Penerbangan Boeing 737 MAX 8
Yanurisa Ananta, ²©²ÊÍøÕ¾
11 March 2019 17:51

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) siap mengikuti aturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menghentikan sementara penerbangan pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 pascakecelakaan jatuhnya pesawat yang sama milik Ethiopian Airlines dan Lion Air.
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara menyatakan akan mematuhi larangan Kemenhub yang baru dirilis pada Senin pekan ini.
"Sudah ada larangan terbang dari Kemenhub. Akan kami ikuti," katanya melalui pesan singkat, Senin (11/3/2019).
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan mengambil kebijakan melarang sementara penerbangan pesawat Boeing 737 MAX 8 di Indonesia. Langkah ini diambil pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines jatuh pada Minggu kemarin, 10 Maret 2019.
Pesawat tipe 737 MAX 8 ini juga sama jenisnya dengan milik Lion Air JT-610 yang jatuh pada 29 Oktober 2018 dan menewaskan 189 orang.
Sebelumnya, Garuda Indonesia telah memesan sebanyak 50 unit Boeing 737 MAX 8. Namun sampai sekarang pihaknya baru menerima 1 unit pesawat. Ari membeberkan, jauh sebelum kejadian kecelakaan pesawat JT-610 Lion Air pihaknya berencana mengubah jenis pesawat yang dipesan.
"Jauh sebelum kejadian JT [610] kami memang sudah melakukan negosiasi pengurangan pemesanan MAX 8 untuk ditukar dengan pesawat jenis lain. Alasannya lebih ke komersial," ucapnya.
Ari tidak menyebut apa jenis pesawat yang akan menggantikan jenis Boeing 737 MAX 8 untuk mendukung operasional Garuda. Saat ini, kata dia, masih dalam proses negosiasi dengan pabrikan asal AS tersebut.
Selain Garuda Indonesia, maskapai Lion Air juga tercatat memiliki 10 unit pesawat jenis Boeing 737 MAX 8. Lion Air juga wajib mematuhi larangan penerbangan sementara pesawat jenis itu dari Kemenhub.
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara menyatakan akan mematuhi larangan Kemenhub yang baru dirilis pada Senin pekan ini.
"Sudah ada larangan terbang dari Kemenhub. Akan kami ikuti," katanya melalui pesan singkat, Senin (11/3/2019).
Pesawat tipe 737 MAX 8 ini juga sama jenisnya dengan milik Lion Air JT-610 yang jatuh pada 29 Oktober 2018 dan menewaskan 189 orang.
Pilihan Redaksi |
Sebelumnya, Garuda Indonesia telah memesan sebanyak 50 unit Boeing 737 MAX 8. Namun sampai sekarang pihaknya baru menerima 1 unit pesawat. Ari membeberkan, jauh sebelum kejadian kecelakaan pesawat JT-610 Lion Air pihaknya berencana mengubah jenis pesawat yang dipesan.
"Jauh sebelum kejadian JT [610] kami memang sudah melakukan negosiasi pengurangan pemesanan MAX 8 untuk ditukar dengan pesawat jenis lain. Alasannya lebih ke komersial," ucapnya.
Ari tidak menyebut apa jenis pesawat yang akan menggantikan jenis Boeing 737 MAX 8 untuk mendukung operasional Garuda. Saat ini, kata dia, masih dalam proses negosiasi dengan pabrikan asal AS tersebut.
Selain Garuda Indonesia, maskapai Lion Air juga tercatat memiliki 10 unit pesawat jenis Boeing 737 MAX 8. Lion Air juga wajib mematuhi larangan penerbangan sementara pesawat jenis itu dari Kemenhub.
(tas) Next Article Tragedi Ethiopian, Garuda Inspeksi Ekstra Boeing 737 MAX 8
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular