
Internasional
Hong Kong Mencekam: Pendemo Ditembak, Aktivis Ditangkap
Wangi Sinintya MangkutoInter, ²©²ÊÍøÕ¾
11 November 2019 16:41

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Seorang pendemo dalam aksi Hong Kong berada dalam kondisi kritis, setelah ia ditembak oleh polisi. Hal tersebut berpotensi menjadi pemicu situasi selanjutnya, yang beberapa hari lalu sudah meradang setelah sekelompok anggota parlemen pro-demokrasi ditangkap di kota itu.
Seorang petugas pers rumah sakit mengatakan, bahwa seorang pria berusia 21 tahun menderita luka tembak. Sebelumnya, seorang juru bicara polisi mengatakan ada dua orang terluka dan dibawa ke rumah sakit, setelah polisi melepaskan tembakan dengan peluru tajam.
"Orang-orang yang terluka masih sadar ketika mereka dikeluarkan dari tempat kejadian," kata petugas pers sebagaimana dilansir ²©²ÊÍøÕ¾ International, Senin (11/11/2019). Namun tidak mengatakan berapa banyak tembakan yang dilepaskan.
Peristiwa itu terjadi pada pukul 07.24 waktu setempat, di luar stasiun Kereta Api Massal Sai Wan Ho. Para pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan dan merusak pusat-pusat perbelanjaan di seluruh Wilayah Baru Hong Kong dan semenanjung Kowloon.
Sementara itu, tiga anggota parlemen pro-demokrasi ditangkap pada akhir pekan. Bahkan sejumlah aktivis lain sudah diperingatkan bahwa mereka akan segera ditahan.
Demo Hong Kong sudah terjadi sejak Juni 2019. Sejumlah tuntutan disuarakan para pendemo diantaranya demokrasi untuk memilih pemimpin kota, yang saat ini dipilih oleh sekelompok kecil elit yang paling pro-Beijing.
Hong Kong saat ini beroperasi di bawah prinsip "satu negara, dua sistem", di mana Beijing memberi warga Hong Kong sedikit kebebasan hukum dan ekonomi yang dilarang di China daratan.
Sebelumnya di awal pekan lalu, seorang pendemo berusia 22 tahun meninggal di setelah dirawat beberapa hari pasca jatuh dari ketinggian saat bentrokan dengan polisi. Akibat beberapa peristiwa itu, saham Hong Kong jatuh, dengan indeks Hang Seng turun lebih dari 2,6%. 

(sef/sef) Next Article Demo Belum Reda, China Copot Pejabat Penting di Hong Kong
Seorang petugas pers rumah sakit mengatakan, bahwa seorang pria berusia 21 tahun menderita luka tembak. Sebelumnya, seorang juru bicara polisi mengatakan ada dua orang terluka dan dibawa ke rumah sakit, setelah polisi melepaskan tembakan dengan peluru tajam.
"Orang-orang yang terluka masih sadar ketika mereka dikeluarkan dari tempat kejadian," kata petugas pers sebagaimana dilansir ²©²ÊÍøÕ¾ International, Senin (11/11/2019). Namun tidak mengatakan berapa banyak tembakan yang dilepaskan.
![]() |
Sementara itu, tiga anggota parlemen pro-demokrasi ditangkap pada akhir pekan. Bahkan sejumlah aktivis lain sudah diperingatkan bahwa mereka akan segera ditahan.
Demo Hong Kong sudah terjadi sejak Juni 2019. Sejumlah tuntutan disuarakan para pendemo diantaranya demokrasi untuk memilih pemimpin kota, yang saat ini dipilih oleh sekelompok kecil elit yang paling pro-Beijing.
Hong Kong saat ini beroperasi di bawah prinsip "satu negara, dua sistem", di mana Beijing memberi warga Hong Kong sedikit kebebasan hukum dan ekonomi yang dilarang di China daratan.
Sebelumnya di awal pekan lalu, seorang pendemo berusia 22 tahun meninggal di setelah dirawat beberapa hari pasca jatuh dari ketinggian saat bentrokan dengan polisi. Akibat beberapa peristiwa itu, saham Hong Kong jatuh, dengan indeks Hang Seng turun lebih dari 2,6%. 

(sef/sef) Next Article Demo Belum Reda, China Copot Pejabat Penting di Hong Kong
Most Popular