
Internasional
Rudal Iran Dituding Buat Boeing Jatuh, AS Bantu Selidiki
Rehia Sebayang, ²©²ÊÍøÕ¾
10 January 2020 14:26

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat (AS) mengatakan akan ikut menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Boeing milik Ukraine International Airlines di Iran pada 8 Januari lalu.
Dalam pernyataan yang diposting di akun Twitter-nya, agensi itu mengatakan telah "menerima pemberitahuan resmi" dari Iran mengenai kecelakaan tersebut.
"NTSB telah menunjuk perwakilan terakreditasi untuk penyelidikan kecelakaan itu," kata lembaga penyelidik kecelakaan transportasi AS itu, sebagaimana dikutip dari AFP pada Jumat (10/1/2020).
"NTSB terus memantau situasi seputar kecelakaan itu dan mengevaluasi tingkat partisipasinya dalam penyelidikan yang akan dipimpin oleh Iran," tambahnya dalam pernyataan itu.
Lebih lanjut, NTSB mengatakan akan bersikap netral dan tidak ikut berspekulasi mengenai penyebab kecelakaan pesawat yang diduga banyak pihak jatuh akibat tertembak rudal, dan bukannya akibat kegagalan mesin.
"Seperti halnya penyelidikan di mana NTSB terlibat, agensi tidak akan berspekulasi tentang penyebab kecelakaan itu."
Pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines sebelumnya dikabarkan jatuh di dekat bandara Teheran. Sebanyak 176 orang penumpang yang mayoritas berkewarganegaraan Iran dan Kanada tewas.
Kantor berita AFP melaporkan pesawat itu lepas landas pukul 6.10 pagi waktu Iran. Pesawat ini hilang dari radar beberapa menit setelah lepas landas (take off).
Beberapa jam setelah kecelakaan terjadi, beredar kabar bahwa penyebab kecelakaan kemungkinan adalah kerusakan mesin. Sayangnya, banyak pihak tidak yakin dengan kesimpulan itu.
Karena jatuhnya pesawat itu terjadi beberapa jam setelah serangan rudal Iran terhadap dua pangkalan militer AS di Irak dilakukan.
Iran meluncurkan serangan rudal sebagai balasan pada AS yang melakukan serangan udara di Bandara Internasional Baghdad Jumat lalu. Dalam serangan itu, salah satu tokoh penting Iran, Jenderal Qasem Soleimani, tewas.
Akibat serangan itu, Iran bersumpah untuk membalas AS. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa kecelakaan ada kaitannya dengan serangan rudal Iran, mengingat bangkai pesawat yang jatuh tersebut berupa puing-puing seperti bekas diledakkan.
Presiden Ukraine International Airlines Yevganiy Dykhne juga memastikan pesawat berfungsi dengan baik di bawah kendali pilot yang berpengalaman.
"Pesawat dalam kendali yang baik. itu merupakan salah satu pesawat terbaik kami dengan kru yang bagus," katanya.
Ukraine International Airlines adalah maskapai penerbangan terbesar di Ukraina dan dimiliki oleh pihak swasta. Sejak insiden, maskapai itu menunda semua penerbangan menuju Teheran sampai ada keputusan lebih lanjut.
Yevganiy menolak mengomentari spekulasi, apakah insiden itu berkaitan dengan serangan misil Iran ke pasukan AS di Irak di hari yang sama.


(sef/sef) Next Article Ini Penampakan Pesawat Boeing Milik UIA yang Jatuh di Iran
Dalam pernyataan yang diposting di akun Twitter-nya, agensi itu mengatakan telah "menerima pemberitahuan resmi" dari Iran mengenai kecelakaan tersebut.
"NTSB telah menunjuk perwakilan terakreditasi untuk penyelidikan kecelakaan itu," kata lembaga penyelidik kecelakaan transportasi AS itu, sebagaimana dikutip dari AFP pada Jumat (10/1/2020).
![]() |
Lebih lanjut, NTSB mengatakan akan bersikap netral dan tidak ikut berspekulasi mengenai penyebab kecelakaan pesawat yang diduga banyak pihak jatuh akibat tertembak rudal, dan bukannya akibat kegagalan mesin.
Pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines sebelumnya dikabarkan jatuh di dekat bandara Teheran. Sebanyak 176 orang penumpang yang mayoritas berkewarganegaraan Iran dan Kanada tewas.
Kantor berita AFP melaporkan pesawat itu lepas landas pukul 6.10 pagi waktu Iran. Pesawat ini hilang dari radar beberapa menit setelah lepas landas (take off).
Beberapa jam setelah kecelakaan terjadi, beredar kabar bahwa penyebab kecelakaan kemungkinan adalah kerusakan mesin. Sayangnya, banyak pihak tidak yakin dengan kesimpulan itu.
Karena jatuhnya pesawat itu terjadi beberapa jam setelah serangan rudal Iran terhadap dua pangkalan militer AS di Irak dilakukan.
Iran meluncurkan serangan rudal sebagai balasan pada AS yang melakukan serangan udara di Bandara Internasional Baghdad Jumat lalu. Dalam serangan itu, salah satu tokoh penting Iran, Jenderal Qasem Soleimani, tewas.
Akibat serangan itu, Iran bersumpah untuk membalas AS. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa kecelakaan ada kaitannya dengan serangan rudal Iran, mengingat bangkai pesawat yang jatuh tersebut berupa puing-puing seperti bekas diledakkan.
Presiden Ukraine International Airlines Yevganiy Dykhne juga memastikan pesawat berfungsi dengan baik di bawah kendali pilot yang berpengalaman.
"Pesawat dalam kendali yang baik. itu merupakan salah satu pesawat terbaik kami dengan kru yang bagus," katanya.
Ukraine International Airlines adalah maskapai penerbangan terbesar di Ukraina dan dimiliki oleh pihak swasta. Sejak insiden, maskapai itu menunda semua penerbangan menuju Teheran sampai ada keputusan lebih lanjut.
Yevganiy menolak mengomentari spekulasi, apakah insiden itu berkaitan dengan serangan misil Iran ke pasukan AS di Irak di hari yang sama.


(sef/sef) Next Article Ini Penampakan Pesawat Boeing Milik UIA yang Jatuh di Iran
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular