²©²ÊÍøÕ¾

Ini Biang Kerok Jutaan Orang Tak Lagi Naik Pesawat Terbang

Tirta Citradi, ²©²ÊÍøÕ¾
04 February 2020 16:01
Orang Beralih Naik Kapal?
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/ Andrean Kristianto
Selain membengkaknya ongkos operasional karena naiknya harga bahan bakar, peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang pada 29 Oktober 2018 juga menjadi faktor lain yang memberatkan.

Padahal pesawat yang jatuh di perairan Karawang tersebut yang berjenis Boeing 737 Max 8 merupakan pesawat yang baru dibeli oleh Maskapai Lion Air. Pesawat pabrikan AS tersebut terbang pertama secara komersil pada 2017.

Pesawat Boeing 737 Max 8 itu pertama kali dioperasikan maskapai Lion Air pada Agustus 2018, dan Lion Air menjadi maskapai pertama yang menerbangkan pesawat paling anyar itu. Tak tanggung-tanggung, Lion Air memesan 218 unit pesawat tersebut.

Setelah kejadian itu, pesawat tersebut untuk sementara dilarang untuk mengudara selagi dilakukan investigasi. Hal ini tentu semakin memperkeruh suasana dan jadi beban perusahaan, pasalnya investasi yang digelontorkan untuk memesan pesawat tersebut menelan angka yang besar. Belum balik modal malah pesawatnya jatuh dan di-suspend.

Kenaikan harga tiket kala itu juga mempertimbangkan bahwa saat beban operasional naik, harga tiket belum pernah naik sejak 2016. Penyesuaian harga tiket itu terakhir dilakukan melalui Peraturan Menteri Perhubungan nomor 14 tahun 2016.

Faktor lainnya yang menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga tiket adalah perbandingan dengan moda transportasi lain. Sebagai contoh pesawat yang menawarkan kecepatan untuk transportasi jarak jauh dengan tuntutan tingkat keselamatan yang lebih tinggi harga tiketnya tak jauh berbeda dengan kereta api.

Contohnya, pada 2018 jika ingin pergi dari Jakarta ke Surabaya menggunakan kereta api eksekutif maka akan membutuhkan waktu lebih dari 10 jam dengan biaya sekitar Rp 500.000/pax. Sementara dengan pesawat kelas ekonomi yang harga tiketnya tak jauh beda kala itu, Jakarta Surabaya dapat ditempuh dalam waktu hanya 1 jam lebih sedikit.

Isu lain yang jadi sorotan kala harga tiket pesawat naik adalah adanya duopoli maskapai penerbangan tanah air yang dikuasai oleh Garuda dan Lion Air. Dengan bergabungnya pengelolaan operasional Sriwijaya Air Group ke Garuda menyisakan kompetisi di langit Indonesia tersisa tinggal Garuda dan Lion Air yang menguasai pangsa pasar hingga 95%.

Itulah gambaran carut marut industri penerbangan dalam negeri yang membuat jumlah penumpang pesawat rute domestik anjlok drastis pada 2019.

Namun kala jumlah penumpang pesawat anjlok drastis, jumlah penumpang kapal laut pada 2018 justru meningkat pesawat hingga 18,4% (yoy).



Ada kemungkinan sebagian orang yang ingin bepergian jarak jauh terutama antar pulau lebih memilih beralih ke kapal karena harga tiket pesawat yang terlampau mahal. Sementara sebagian lain kemungkinan lebih memilih untuk mengurungkan niatnya bepergian. Di saat yang sama jumlah penumpang kereta api juga mengalami kenaikan, tetapi tak signifikan karena hanya naik 1,4% (yoy)




TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA (twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular