²©²ÊÍøÕ¾

Pusat Industri Dunia di Batang akan Ada Jalur Kereta Khusus

Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
06 July 2020 20:25
Presiden Jokowi melakukan peninjauan di lokasi Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia yang terletak di Desa Ketanggan. Kec Gringsing, Kabupaten Batang, Selasa 30/06/2020. (Ist Agus Suparto)
Foto: Presiden Jokowi melakukan peninjauan di lokasi Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia yang terletak di Desa Ketanggan. Kec Gringsing, Kabupaten Batang, Selasa 30/06/2020. (Ist Agus Suparto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Kereta Api Indonesia (Persero)/KAI berencana membuat jalur kereta baru di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Pembangunan jalur kereta baru ini masih dalam tahap perencanaan pasalnya perusahaan perlu melakukan review ulang dengan jalur yang telah ada.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan KAI akan mempersiapkan analisis peran perusahaan dalam pengembangan KIT ini. Analisis ini juga dilakukan bersama dengan BUMN lainnya yang juga dilibatkan dalam pengembangan tersebut.

"KAI sendiri mesti bikin analisis peran KAI di situ, stasiun untuk pengembangan. Baru dievaluasi. Kalau jalur yang sudah ada itu kan tujuannya penumpang, kalau sekarang untuk penuhi kawasan industri yang 4.000 hektare kan pasti ada pengembangan baru," kata Didiek kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (6/7/2020).

Dia menyebutkan, untuk mempersiapkan rencana tersebut, masing-masing BUMN yang terlibat diberikan waktu selama enam bulan ke depan.

Kawasan Industri Batang sendiri rencananya akan menjadi pusat pabrik-pabrik kelas dunia yang masuk ke Indonesia. Batang akan menjadi Kawasan Industri Terpadu setelah didukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong ekonomi kawasan tersebut.

Dukungan Presiden ini terbukti dengan kunjungan kerja yang dilakukan pada awal pekan lalu ke kawasan Batang yang disiapkan lahan industri sampai 4.000 hektare.

Selain itu, Khusus kawasan Batang sengaja dikebut untuk segera menangkap peluang investasi agar tak terulang kegagalan Indonesia menarik relokasi pabrik dari China pada 2019 lalu.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Ikmal Lukman mengungkapkan saat ini ada 17 perusahaan yang berkomunikasi aktif untuk merelokasi pabrik, 7 di antaranya sudah menyatakan bakal datang ke Indonesia.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, masih banyak persiapan yang harus dilakukan untuk mempersiapkan Batang menampung pabrik-pabrik kelas dunia tersebut. Sebab, saat ini kawasan tersebut masih belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

Oleh karenanya, berbagai koordinasi terus dilakukan oleh pemerintah yang terdiri dari dirinya sebagai Menteri BUMN, Menko Perekonomian, Kepala BPKP, Menteri Perindustrian, Menteri Perhubungan hingga Menteri Pekerjaan Rumah dan Perumahan Rakyat (PUPR).


(hoi/hoi) Next Article Siapakah Penguasa Mega Proyek Batang Jadi Pusat Pabrik Dunia?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular