²©²ÊÍøÕ¾

Siapakah Penguasa Mega Proyek Batang Jadi Pusat Pabrik Dunia?

Ferry Sandi, ²©²ÊÍøÕ¾
03 July 2020 15:13
Presiden Jokowi melakukan peninjauan di lokasi Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia yang terletak di Desa Ketanggan. Kec Gringsing, Kabupaten Batang, Selasa 30/06/2020. (Ist Agus Suparto)
Foto: Presiden Jokowi melakukan peninjauan di lokasi Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia yang terletak di Desa Ketanggan. Kec Gringsing, Kabupaten Batang, Selasa 30/06/2020. (Ist Agus Suparto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui Batang jadi kawasan industri terpadu yang akan menampung pabrik-pabrik kelas dunia. Namun, hingga kini belum ada sinyal soal siapa yang akan jadi operator yang mengelola kawasan tersebut.

Pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-Grobogan, Kawasan Purworejo-Wonosobo-Magelang-Temanggung dan Kawasan Brebes-Tegal-Pemalang.

Di dalamnya disebutkan bahwa PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW) yang ditunjuk sebagai operator. Namun, untuk kawasan industri Batang hingga kini belum ada arahan lebih jauh. 

"Kami nggak mau percaya diri dulu lah. Kita ibaratnya ngga fokus ke sana (pengelola Batang) sebelum ada Perpres (Peraturan Presiden) secara resmi," kata Direktur Operasional PT. KIW Ahmad Fauzie Nur kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Rabu (1/7).

Sebelum adanya Perpres yang mengatur, pihaknya tak bisa melakukan apa-apa. PT KIW masih fokus mengelola kawasan industri Brebes yang jadi kelolaan perseroan.

"Kalau ada perubahan terbaru dari pemerintah, kita pasti ikuti. Namanya prajurit, Jendral bilang kanan kita kanan," tandas Fauzie.

Kawasan industri Batang diproyeksikan bakal menampung perusahaan-perusahaan yang berencana merelokasi pabriknya dari China. Jokowi telah memerintahkan pembukaan lahan seluas seluas 4.000 hektare milik PTPN IX di Batang. Tahap pertama dibuka seluas 450 hektare, sehingga harapannya Indonesia makin bisa bersaing menyambut investor dengan pelayanan yang baik dan berdaya saing.

Persiapan lahan industri di Batang memang masih tahap awal, masih perlu pembangunan sarana mulai dari air hingga energi. Lahan Batang menggunakan lahan PTPN IX sesuai usulan Kementerian BUMN, yang menggandeng kementerian PUPR.

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku memang saat ini kawasan Batang masih butuh dibereskan untuk sarana dan prasarananya. "Iya kan infrastruktur harus rapih dulu baru," kata Erick.

Berapa biaya yang dibutuhkan?

Bila mengacu Proyek kawasan industri Brebes, yang masuk ke dalam Projek Strategi Nasional (PSN) yang diatur dalam Perpres 79 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal - Semarang - Salatiga - Demak - Grobongan, Kawasan Purworejo - Wonosobo - Magelang - Temanggung, dan Kawasan Brebes - Tegal - Pemalang. Setidaknya butuh investasi triliunan rupiah.

"Dalam lampiran Perpres 79 disebutkan Rp 2 triliun memang, namun pastinya lebih dari itu. Itu akan dikalkulasi terus dengan komunikasi beberapa mitra. Jadi sangat dinamis," kata  Achmad Fauzie Nur.


(hoi/hoi) Next Article Jokowi Siapkan Batang Sambut Pabrik Dunia, Berapa yang Masuk?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular