²©²ÊÍøÕ¾

Dianggap Sebagai 'Pembunuh Massal', Menperin Agus Curhat

Cantika Adinda Putri, ²©²ÊÍøÕ¾
04 August 2020 12:25
Menperin Agus Gumiwang
Foto: Lidya Kembaren

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Di tengah pandemi covid-19, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menceritakan bagaimana masyarakat menuding Kementerian Perindustrian sebagai 'pembunuh massal'.

Seperti diketahui, para industri manufaktur atau pabrik-pabrik yang beroperasi di Indonesia bisa tetap untuk mejalankan bisnisnya asalkan mengantongi Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).

Sejak adanya kebijkan tersebut, Agus mengakui, dirinya mendapatkan kritikan bertubi-tubi dari para masyarakat lewat pesan singkatnya di WhatsApp (WA). Pada beberapa kasus, muncul klaster covid-19 di berbagai pabrik di Indonesia antara lain HM Sampoerna, Unilever, Hitachi dan lainnya.

"Sejak awal covid-19 masuk dan kebijakan ini diambil, saya dapat kritikan bertubi-tubi masuk WA saya, Kemenperin pembunuh massal. Membiarkan pabrik tetap beroperasi," cerita Agus dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Indef, Selasa (4/8/2020).

Padahal, kata Agus meski IOMKI diterbitkan, para industri yang beroperasi harus dibarengi dengan protokol dan harus disiplin memenuhi disiplin kesehatan. Hal itu sudah disosialisasikan melalui surat edaran.

Melalui Kemenperin Nomor 8/2020 tentang Kewajiban Pelaporan Bagi Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri yang memiliki IOMKI juga, kata Agus harus melaporkan pelaksanaan operasional dan mobilitas kegiatan industri secara berkala setiap akhir pekan.

Perusahaan harus memberikan laporan melalui portal SINAS dengan menggunakan akun masing-masing. Apabila ada perusahaan yang tidak menyampaikan laporan pelaksanaan operasional dan mobilitas kegiatan industri sebanyak tiga kali periode, maka akan dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan IOMKI.

"Apakah ada pegawai buruh yang terpapar dan bgmana menangani dalam SE sebelumnya kami tetapkan SOP dalam tangani jika diperusahaan ditemukan kasus," ujarnya.

"Alhamdulillah kami sangat percaya kebijakan yang kami ambil sejak awal pandemi masuk, agar membantu perekonomian tidak jauh terpuruk." tuturnya.

Seperti diketahui, ada 68 perkantoran yang menjadi cluster covid-19 d Jakarta. Sebanyak 440 karyawan positif terjangkit virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan China ini.

Sebelumnya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) memutuskan untuk menutup salah satu fasilitas produksinya, yakni pabrik Rungkut 2 di Surabaya, dan area sekitarnya setelah karyawan yang bekerja di pabrik tersebut dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19.

Selain itu, sejumlah pegawai pabrik PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) di Cikarang Jawa Barat sempat Positif Covid-19. Kegiatan perasional pabrik sempat disetop sementara


(hoi/hoi) Next Article Menperin Soal Tesla: Belum Ada Negosiasi dengan Tesla!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular