
Cerita Jokowi Ultimatum Menteri Agraria Soal Target Kerja

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap kali mematok target yang tinggi untuk capaian kinerja para menteri. Di balik target tersebut, biasanya ada cerita yang menarik untuk disimak.
Saat memberikan pengarahan dalam penyerahan sertifikat tanah untuk masyarakat secara virtual, Jokowi menceritakan bagaimana ia memberikan 'warning' kepada jajarannya untuk mencapai target yang sudah dipasang.
Mulanya, Jokowi menceritakan minimnya sertifikat tanah yang dibagikan pemerintah pada 2015, atau saat ia baru menjabat sebagi kepala negara. Kala itu, sertifkat tanah yang diberikan kepada masyarakat hanya 500 ribu per tahun.
"Kalau setahun hanya 500 ribu, untuk seluruh sertifikat dari setiap bidang yang dimiliki masyarakat di seluruh tanah air itu butuh waktu 160 tahun. Sertifikat baru jadi 160 tahun. Bapak Ibu mau menunggu 160 tahun," kata Jokowi di Istana Negara, Senin (9/11/2020).
Jokowi menjelaskan jumlah tanah di seluruh tanah air yang perlu disertifikat mencapai 126 juta. Namun pada 2015, baru ada sekitar 46 juta tanah yang disertifikat. Artinya, masih kurang sekitar 80 juta.
"Hingga saya sampaikan kepada menteri saat itu, pak menteri, enggak bisa kita bekerja seperti ini. Kita harus bekerja dengan target yang akan saya berikan," katanya.
Sejak saat itu, Jokowi bersama jajarannya sepakat untuk mulai mematok target tinggi dalam pemberian sertifikat tanah. Namun, kepala negara tidak ragu untuk memberikan warning agar target tersebut bisa tercapai.
"Jadi saya bekerja dengan target. Dan yang saya berikan, target itu betul-betul enggak main-main. Kita janjian, kalau targetnya enggak tercapai hati-hati. Kepala kantor di kabupaten kota hati-hati. Kanwilnya di provinsi juga hati-hati, menterinya juga hati-hati. Saya hanya ngomong hati-hati, kita bekerja dengan target," katanya.
Sebagai informasi, pada 2017 sertifikat tanah yang berhasil dikeluarkan pemerintah mencapai 5,4 juta bidang tanah. Angkanya terus merangkak naik hingga 2019 yang mencapai 11,2 juta bidang tanah.
"Tahun ini [2020] sebetulnya saya beri target 10 juta. Tapi saya tahu ini ada pandemi, ada hambatan di lapangan maupun di kantor. Oke saya turunkan dari 10 juta menjadi 7 juta. Dan saya yakin Insha Allah ini bisa tercapai," jelasnya.
(miq/miq) Next Article Curahan Hati Jokowi Ada Konflik Agaria 40 Tahun Tak Selesai