²©²ÊÍøÕ¾

HUT Kemerdekaan RI ke 76

HUT Kemerdekaan & Janji RI Bebas dari Belenggu Covid-19

Chandra Gian Asmara, ²©²ÊÍøÕ¾
17 August 2021 06:10
Pidato Kenegaraan Presiden RI Joko Widodo pada sidang tahunan MPR RI dan sidang bersama DPR RI-DPD RI. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Pidato Kenegaraan Presiden RI Joko Widodo pada sidang tahunan MPR RI dan sidang bersama DPR RI-DPD RI. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pada awal tahun ini, pemerintah sempat menyampaikan kabar gembira kepada masyarakat yang mulai jengah dengan rentetan pembatasan kegiatan, kewajiban memakai masker, hingga menjaga jarak dalam setiap aktivitas.

Doni Monardo, eks Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 kala itu menargetkan Indonesia merdeka dari pandemi virus corona pada 17 Agustus 2021, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76.

"Target kita adalah 17 Agustus yang akan datang, kita harus betul-betul terbebas dari Covid-19. Artinya Covid-19 betul-betul pada posisi yang dapat dikendalikan," kata Doni, Februari 2021.

Pada saat itu, angka penularan Covid-19 di tanah air memang mulai menurun setelah sempat mengalami lonjakan yang cukup tinggi akibat maraknya aktivitas masyarakat selama periode libur akhir tahun.

Jumlah kasus aktif pada Maret lalu misalnya, tercatat mencapai 150.000 orang. Sementara itu, angka penambahan kasus per hari hanya berkisar 5.000 - 6.000 orang per hari, jauh lebih rendah ketimbang saat ini.

Bahkan, angka kesembuhan juga melampaui perkembangan kasus baru mencapai maksimal 8.000 orang, membuat tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit yang sempat menembus angka 90%, turun perlahan.

Tak ada yang menyangka, petaka kemudian datang. Pada Juni lalu, Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus secara signifikkan. Ironisnya, hal ini terjadi tepat dua pekan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri

Lonjakan kasus salah satunya disebabkan karena tingginya mobilitas pergerakan masyarakat yang melakukan mudik. Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku pimpinan tertinggi negara ttelah berulang kali menegaskan kepada masyarakat untuk tidak mudik.

Situasi ini tentu cukup disayangkan, karena Indonesia sudah relatif mampu mengendalikan pandemi. Selama Februari misalnya, rata-rata tambahan pasien baru per harinya adalah 9.154 orang.

Pada bulan berikutnya turun menjadi 5.712 orang per hari. Lalu, April sebanyak 5.222 orang per hari, dan pada bulan Mei kembali turun menjadi 4.992 orang per hari. Juni lalu, rerata pasien baru menembus di atas 10.000 dan terus merangkak hingga akhir Juli.

Halaman Selanjutnya >>> Munculnya Varian Delta

Presiden Jokowi memang sempat dibuat pusing bukan kepalang setelah mengetahui perkembangan kasus Covid-19 yang mulai melandai, kembali bergerak secara sporadis dalam beberapa bulan terakhir.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito beberapa waktu lalu bahkan menyebut Indonesia sedang menjalani gelombang kedua Covid-19, sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Di tengah kepusingan pemerintah, masalah lain muncul saat ada kabar ratusan orang India yang kabur ke luar negeri dan mendatangi sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia untuk menghindari wabah di negaranya.

Berdasarkan catatan ²©²ÊÍøÕ¾ pada akhir April lalu, tercatat ada 132 warga negara India yang masuk ke Indonesia dengan pesawat carter melalui Bandara Soekarno Hatta.

Beberapa di antaranya bahkan terkonfirmasi positif Covid-19, menurut Kementerian Kesehatan. Pada saat itu, India memang dihebohkan dengan munculnya varian baru bernama Delta.

Klaim yang menyebut varian ini bisa menyebar lebih tinggi benar adanya. Kasus pertama varian ini ditemukan di Jakarta, dan dalam waktu singkat menyebar ke berbagai wilayah hingga saat ini.

"Tanpa terprediksi, muncul yang namanya varian Delta, varian baru jenis baru dari corona muncul di India, kemudian muncul di seluruh negara. Begitu virus delta ini muncul, langsung kasus positif menjadi naik drastis," kata Jokowi akhir bulan lalu.

Masuknya varian Delta mungkin saja tak sepenuhnya berasal dari banyaknya warga india yang masuk ke wilayah NKRI. Apalagi, sebagian kasus varian Delta tercatat disebabkan karena transmisi lokal

Namun, perlu diingat bahwa penularan varian Delta juga berasal dari orang-orang yang memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri. Kedatangan ratusan warga negara India menjadi alarm keras bagi pemerintah.

Bukan hanya bagaimana pemerintah memperhatikan pintu masuk, namun juga bagaimana pemerintah mencermati warga negara asing seperti india yang tengah menjadi pusat perhatian dunia lantaran kasus di negaranya.


Jika saja pemerintah memberlakukan pengetatan pintu keluar masuk Indonesia, kemunculan varian delta maupun varian lainnya bisa dicegah. Namun, nasi sudah menjadi bubur.

Halaman Selanjutnya >>> RI Belum Merdeka dari Covid-19, Tapi Ada Harapan!

Pertanyannya sekarang, apakah Indonesia sudah benar-benar terbebas dari belenggu Covid-19? Mari melihat kembali data Covid-19 saat ini.

Di hari terakhir pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa Bali, perkembangan kasus Covid-19 masih cukup tinggi meskipun sudah agak melandai dibandingkan beberapa bulan terakhir.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, ada 17.384 kasus baru yang menjadikan total kasus secara nasional mencapai 3.871.738 orang. Sebagai gambaran, Indonesia pernah mencetak rekor penambahan kasus baru hingga 56.000 kasus per hari pada Juli.

Meskipun perkembangan kasus baru sudah mulai melandai, namun angka kematian masih tetap tinggi dan bertambah lebih dari 1.000 orang. Per kemarin, angka kematian karena Covid-19 bertambah 1.245 orang, sehingga jumlahnya 118.833 orang.

Berdasarkan data tersebut, sudah jelas bahwa pandemi Covid-19 masih akan hidup berdampingan di bumi Indonesia. Keinginan untuk merdeka dari Covid-19 saat perayaan HUT Kemerdekaan pun untuk saat ini belum sesuai rencana.

Namun, harapan masih tetap ada. Rangkaian program vaksinasi yang digencarkan pemerintah dalam beberapa bulan terakhir menjadi salah satu harapan untuk lepas dari jerat pandemi.

Vaksin bagaikan sebuah 'perisai' untuk melawan keganasan Covid-19. Jika efektif, vaksin akan membentuk kekebalan tubuh melawan serangan virus corona. Saat seseorang terinfeksi, risiko mengalami gejala berat bisa ditekan.

Pemerintah sendiri memiliki target untuk meraih kekebalan kolektif (herd immunity) pada akhir kuartal pertama tahun depan atau paling cepat akhir tahun ini. Adapun hingga saat ini, pemerintah telah berhasil menyuntikkan 2 juta lebih dosis vaksin per hari.

Jika herd immunity tercapai, maka rantai penularan bisa terputus. Dengan demikian, keran aktivitas dan mobilitas masyarakat bisa semakin dibuka. Bukan tidak mungkin, Indonesia akan kembali hidup normal seperti sedia kala.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular