
Tol BUMN Sepi Kalah Sama Jalan Umum, Terungkap Pemicunya!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ada jalan tol milik BUMN yang kondisinya sepi, bahkan belum bisa memenuhi target volume lalu lintas harian. Hal ini jadi persoalan serius karena berdampak pada pengembalian investasi.
Kondisi tol yang sepi itu terdapat di ruas Krian - Legundi - Bunder - Manyar (KLBM) 38 km, Jawa Timur milik PT Waskita Toll Road. Hal ini terungkap dari paparan, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, yang sedang menjelaskan upaya penyelamatan Waskita Karya, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI, Senin lalu (29/9/2021).
"Tol Krian - Manyar ini sodetan dari Mojokerto ke Gresik secara teori baik, tapi ternyata tidak ramai pak, karena ada jalan nasional di situ. Setelah dibuka proyeksi lalin jauh di bawah target," katanya.
Tol itu sepi tidak hanya dari kendaraan pribadi, namun pengusaha logistik juga jarang terlihat berlalu lalang di tol ini. Pengusaha logistik juga banyak yang memilih jalur jalan nasional ketimbang tol ini.
"Saya terakhir lewat sana minggu lalu, jadi saya mau lihat kondisi jalan tol di Jatim. Saya lihat memang kendaraan pribadi ada tapi jarang, untuk kendaraan logistik truk trailer Cuma ada satu saja," kata Ketua Surabaya Logistics Community, Hermanto, kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Kamis (30/9/2021).
Hermanto melihat orang jarang melewati jalur ini karena sodetan jalan terlalu dekat antara wilayah Krian hingga ke Gresik, sehingga banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan jalan nasional.
"Sodetan terlalu dekat dari Krian ke Gresik, jalur utama bisa ditempuh dan lebih masuk akal daripada jalur sodetan," katanya.
"Justru lebih jauh juga. Dari Krian masuk tol ini harus masuk ke wilayah Gresik dulu baru masuk ke Surabaya. Jadi persoalannya efisiensi waktu kurang memenuhi syarat. Sementara untuk kendaraan logistik butuh yang efisien, seperti mau masuk ke pelabuhan dengan jarak memutar jadi kurang efisien," katanya.
Harga Tarif Tol Dianggap Mahal
Jalan Tol Krian - Legundi - Bunder - Manyar Seksi 1-3 mulai bertarif terhitung pada 13 Desember 2020 pukul 00.00 WIB Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1677/KPTS/M/2020.
Harga tol termahal dari golongan I dari Lebani Gresik - Bunder Gresik mencapai 43.500, untuk golongan II/III mencapai Rp 65.500, sementara golongan IV/V Rp 87.500.
Menurut Herman, tarif tol untuk jalan tol sepanjang 38 km itu cukup mahal untuk dilalui. Hal ini juga yang menyebabkan masyarakat dan pelaku usaha logistik memilih jalan nasional.
"Untuk tarif 38 km itu cukup mahal," katanya.
Hermanto menjelaskan banyak pengusaha logistik yang dari Krian mau masuk ke Surabaya, menggunakan jalur nasional, lalu masuk tol dari Malang - Tanjung Perak untuk menuju ke pelabuhan. Dari jalur itu dinilai lebih murah dan tidak terlalu padat.
(hoi/hoi) Next Article Ada Tol Sepi Kalah Saing Sama Jalan Umum, Begini Ceritanya!