²©²ÊÍøÕ¾

Tolong Pak Jokowi, Harga Cabe Naik 2x Lipat!

Hidayat Setiaji, ²©²ÊÍøÕ¾
13 December 2021 08:39
Penjualan Cabe Rawit di Pasar Kramat Jati, Jakarta. (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)
Foto: Penjualan Cabe Rawit di Pasar Kramat Jati, Jakarta. (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)

Bagaimana di Indonesia? Apakah inflasi juga bakal 'super hot' seperti di AS?

Well, inflasi di Indonesia memang belum setinggi di AS. Bank Indonesia (BI) dalam Survei Pemantauan Harga (SPH) hingga pekan II memperkirakan inflasi Desember sebesar 0,34% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Dengan demikian, inflasi sepanjang 2021 akan menjadi 1,64%.

"Penyumbang utama inflasi Desember 2021 sampai dengan minggu II yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,08% (mtm), minyak goreng sebesar 0,04% (mtm), cabai merah sebesar 0,03% (mtm), daging ayam ras sebesar 0,02% (mtm), sawi hijau, sabun detergen bubuk, semen dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain bawang merah dan daging sapi masing-masing sebesar -0,01% (mtm)," sebut keterangan tertulis BI.

Mengutip catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami lonjakan yang luar biasa. Misalnya cabai merah keriting, harga rata-rata nasional pada 10 Desember 2021 adalah Rp 51.150/kg. Dibandingkan sebulan sebelumnya, terjadi kenaikan 19,51%.

Kemudian harga cabai rawit merah per 10 Desember 2021 adalah Rp 76.100/kg. Meroket 106,23% dalam sebulan terakhir. Lebih dari dua kali lipat...

Harga cabai rawit hijau juga melejit. Pada 10 Desember 2021, harganya ada di Rp 52.600/kg. 'Lompat' 52,91% dari sebulan yang lalu.

Sekarang mungkin inflasi Indonesia belum 'super hot' seperti di AS. Namun kalau harga cabai-cabaian terus naik seperti ini, inflasi Tanah Air lama-lama bisa panas juga...

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular