
Jokowi Bicara Fenomena Krisis Mata Uang, Seberapa Bahaya?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait fenomena jebloknya sejumlah mata uang dunia. Secara spesifik, Jokowi buka suara mengenai 'hancurnya' nilai tukar poundsterling.
Cerita tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda dan Kajati di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.
"Krisis finansial baru saja sebuah negara," kata Jokowi, Kamis (29/9/2022).
Terpuruknya poundsterling tak lepas dari rencana Liz Truss, Perdana Menteri (PM) Inggris yang akan memotong pajak secara besar-besaran untuk bisnis orang kaya pada akhir pekan lalu.
Keputusan ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Inggris yang saat ini dalam situasi krisis. Truss menegaskan akan mengambil langkah tidak populer itu untuk menyelamatkan ekonomi Inggris.
"Pasar melihat langsung yang namanya nilai tukar di semua negara guncang," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, situasi ini bukan haya dirasakan oleh mata uang negara lain, melainkan juga Indonesia. Jokowi meminta jajarannya untuk berhati-hati dalam merespon dinamika ini.
"Dan melemah terdepresiasi termasuk kita, hati-hati ketidakpastian dan tiap hari kita selalu diingatkan dan kalau kita baca baik di media sosial, media cetak, di media online semuanya mengenai resesi global, tahun ini sulit dan tahun depan sekali lagi saya sampaikan akan gelap," katanya.
(cha/cha) Next Article Ekonomi Dunia Goncang, Jokowi: Ini Baru Awal!
