
AS Larang Jual Babi yang Dikurung, Dianggap Tak Manusiawi

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) mempertahankan Undang-Undang California yang melarang penjualan daging babi dari babi yang disimpan di ruang tertutup rapat.
Langkah yang juga disebut Proposisi 12 tersebut melarang penjualan daging babi, daging sapi muda, dan telur dari hewan yang kurungannya gagal memenuhi persyaratan ruang minimum tertentu di negara bagian terpadat Amerika tersebut.
Undang-undang mengamanatkan ruang kurungan babi yang cukup besar sehingga memungkinkan hewan dapat berbalik, berbaring, berdiri, dan menjulurkan anggota tubuh mereka.
"Sementara Konstitusi membahas banyak masalah berat, jenis daging babi yang dijual pedagang California tidak ada dalam daftar itu," tulis Hakim konservatif Neil Gorsuch, yang menulis opini utama pengadilan pada Kamis (11/5/2023), dikutip Reuters.
Proposisi 12 sebelumnya menetapkan ruang yang diperlukan untuk beternak babi, atau babi betina, seluas 24 kaki persegi (2,2 meter persegi). Standar industri saat ini adalah antara 14 dan 20 kaki persegi (1,3 hingga 1,9 meter persegi), menurut laporan tahun 2021 dari perusahaan perbankan dan jasa keuangan Belanda Rabobank.
Keputusan Mahkamah Agung AS mendapat banyak dukungan. Kitty Block, presiden dan CEO Humane Society of the United States, memuji keputusan tersebut.
"Kami tidak akan berhenti berjuang sampai industri daging babi mengakhiri praktiknya yang kejam dan sembrono dengan mengurung induk babi di dalam kandang yang sangat kecil sehingga mereka bahkan tidak bisa berbalik," kata Block.
"Sungguh mengherankan bahwa para pemimpin industri daging babi akan membuang begitu banyak waktu dan uang untuk memerangi akal sehat ini. langkah untuk mencegah produk penderitaan hewan tanpa henti dan tak tertahankan dijual di California," tambahnya.
Namun kelompok industri daging babi berpendapat bahwa undang-undang tersebut melanggar Konstitusi dengan memaksa petani di negara bagian lain mengubah praktik mereka untuk menjual daging babi di California, salah satu pasar yang menguntungkan.
Scott Hays, Presiden Dewan Produsen Daging Babi Nasional dan produsen daging babi Missouri, menyuarakan kekecewaannya atas keputusan Mahkamah Agung.
"Mengizinkan penjangkauan negara akan menaikkan harga bagi konsumen dan membuat pertanian kecil gulung tikar, mengarah ke lebih banyak konsolidasi," kata Hays.
Sementara itu, Seaboard Corp siap untuk memasok pelanggan California dengan persediaan terbatas daging babi yang sesuai mulai 1 Juli. Hal ini disampaikan David Eaheart, juru bicara produsen babi terbesar ketiga AS tersebut.
Perusahaan yang menjalankan Seaboard Foods ini juga mengubah sebagian pertanian dan operasi pabriknya untuk memenuhi persyaratan California sebelum keputusan Mahkamah Agung, tambah Eaheart.
Tetapi pemerintahan Presiden Joe Biden berpihak pada produsen daging babi dalam kasus tersebut. Pihaknya mengatakan bahwa negara bagian tidak dapat melarang produk yang tidak mengancam kesehatan atau keselamatan publik karena perbedaan filosofis.
(luc/luc) Next Article China Bangun 'Kerajaan' Babi: Setinggi Big Ben, Dijaga 'NASA'