
Nasib Kebangkrutan AS Mundur ke 5 Juni, Biden Blak-blakan!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS), Janet Yellen memperpanjang batas waktu paling cepat perihal penetapan gagal bayar utang (default) pemerintah dari yang sebelumnya 1 Juni menjadi 5 Juni 2023.
Atas tenggat waktu itu, Presiden Joe Biden dan negosiator dari Partai Republik bersiasat untuk melakukan kesepakatan baru, yakni menaikkan plafon utang pemerintah AS sebesar US$ 31,4 triliun.
Jika negosiasi gagal, AS terancam menghadapi bencana ekonomi imbas default atau gagal bayar utang. Namun Biden menyebut bahwa dia masih optimistis. "Semua tampak baik. Saya optimis," tegas Biden, Sabtu (27/5/2023).
Sementara itu, perwakilan Partai Republik, Patrick McHenry, mengatakan bahwa ia setuju dengan pernyataan dan optimisme Biden. Namun, ia tetap memperingatkan bahwa proses negosiasi belum rampung. "Saya optimis (hasilnya baik)," ucap McHenry.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Yellen mengatakan bahwa pemerintah akan kekurangan uang untuk membayar tagihannya pada 5 Juni.
Negosiator sedang mendiskusikan kesepakatan yang akan menaikkan batas waktu selama dua tahun, tetapi tetap berselisih apakah akan memperketat ketentuan untuk beberapa program anti-kemiskinan.
Menurut laporan CNN, McCarthy dilaporkan meninggalkan Capitol pada Jumat (26/5/2023) lalu setelah panggilan konferensi. Salah satu letnan utamanya mengatakan kepada sesama anggota Partai Republik bahwa tidak ada kesepakatan yang dicapai.
Kesepakatan apa pun harus mendapatkan persetujuan di DPR yang dikendalikan Partai Republik dan Senat yang dipimpin Demokrat. Proses untuk Biden dapat menandatanganinya menjadi undang-undang (UU) bisa memakan waktu lebih dari seminggu.
Menurut seorang pejabat AS, negosiator secara tentatif telah mencapai kesepakatan yang akan membatasi pengeluaran untuk banyak program pemerintah tahun depan.
(pgr/pgr) Next Article Deadline AS Bangkrut 5 Juni, Joe Biden Bilang Begini