
Ini Kunci Dorong Keterlibatan Petani dalam Hilirisasi Sawit

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Petani Sawit Milenial Kalimantan Timur Ahmad Indradi mengungkapkan bahwa, hilirisasi di industri sawit menjadi salah satu peluang bagi para petani untuk memberikan nilai tambah, dari yang sebelumnya hanya menjual Tandan Buah Segar (TBS) menjadi bisa menjual CPO.
Namun kendalanya ujar Ahmad, saat ini untuk mendorong keterlibatan para petani dalam hilirisasi dibutuhkan dana investasi yang tidak sedikit.
"Selama ini yang menggarap perusahaan besar dan teknologi yang dipakai yakni teknologi dengan investasi besar. Misalnya untuk membangun pabrik 15 ton per jam, dana investasinya Rp 70 miliaran. Bagi petani berat," jelasnya dalam special dialogue "Menata Masa Depan Kelapa Sawit Indonesia", Kamis (16/11/2023).
Untuk itu lanjut Ahmad, dibutuhkan sebuah mekanisme yang bisa membuat investasi di hilir menjadi lebih murah. Dengan begitu, keterlibatan petani sawit dalam hilirisasi bisa lebih besar.
Hal ini ujarnya menjadi tantangan tersendiri yang perlu didorong oleh lembaga penelitian, salah satunya membuat unit pengolahan sawit dengan satuan proses berbeda dengan sebelumnya.
"Yang outputnya itu menciptakan teknologi ekonomis dan efisien dengan nilai investasi kurang dari Rp 5 miliar. Kalau Rp 5 miliar petani masih mampu," terangnya.
Sementara Direktur Pusat Sains Kelapa Sawit Instiper Purwadi bilang ada 2 cara untuk meningkatkan hilirisasi sawit di Indonesia. Yang pertama adalah dengan melakukan riset inovasi dan yang kedua mengundang investor.
"Kedua agak strategik memaksa industri multinasional relokasi ke Indonesia melalui policy," timpalnya.
(dpu/dpu) Next Article Simak! Peluang & Tantangan Kelapa Sawit RI di Masa Depan