
Target Produksi 1 Juta Barel Minyak RI Mundur ke 2032

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) yang semula diperkirakan bisa dicapai pada 2030, akan mundur menjadi 2032.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, mundurnya target produksi 1 juta bph menjadi 2032 lantaran terkendala oleh pandemi Covid-19.
"Kita sudah melakukan pengkajian, memang kita terganggu dengan pandemi yang 2-3 tahun. Jadi kita masih commit bahwa oke karena ini menjadi permasalahan kemarin, ini akan geser. Jadi kemudian 1 juta itu di 2032. Karena ada pandemi kan," jelas Dwi saat ditemui di sela acara The 48th IPA Convention & Exhibition (IPA Convex 2024), di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Selasa (14/5/2024).
Dia mengakui, produksi minyak RI terus menurun tiap tahunnya. Namun demikian, dia meyakini produksi minyak RI masih bisa dinaikkan, terutama karena masih memiliki potensi minyak yang besar.
"Yang kita dorong, yang punya potensi minyak memang akan kita dorong terus. Kita dorong terus ya, apa namanya, baik masih area terbuka maupun sudah merupakan WK yang ada, mana-mana yang potensi minyak," ujarnya.
Dia menyebut, beberapa proyek tengah didorong untuk digenjot, antara lain proyek Medco dan Forel yang diusahakan bisa berproduksi pada 2024 ini.
Kedua, Dwi mengatakan proyek Lapangan Hidayah oleh Petronas juga diupayakan untuk bisa berproduksi mulai 2026 dari target sebelumnya pada 2027.
Ketiga, proyek yang dikembangkan oleh Pertamina di Offshore North West Java (ONWJ) disebutkan akan diusahakan untuk dipercepat produksinya.
"Kemudian ada yang masih minyak berat yang di Zulu, itu ONWJ juga. Dan itu kita minta dipercepat karena minyak berat dan di tengah laut. Maka kita coba belajar dari beberapa perusahaan yang lain, misalnya apakah di PetroChina atau yang lain yang punya case yang sama. Untuk bisa dipercepat untuk minyak," tandasnya.
(wia) Next Article Produksi Minyak RI Turun Lagi, Ini Kata SKK Migas
