²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

7 Update Gaza! Arab Panas Jenderal Iran Dibunuh, AS Warning Israel

sef, ²©²ÊÍøÕ¾
07 June 2024 05:32
An Israeli soldier stands in a tank, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, near the Israel-Gaza border, in Israel, June 4, 2024. REUTERS/Amir Cohen     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: Tank-Tank Israel di pinggiran Gaza (REUTERS/Amir Cohen)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perang masih terus berkecambuk di Gaza. Kamis, Israel secara membabi buta menyerang sebuah sekolah yang dioperasikan lembaga PBB untuk Palestina, UNRWA, dan menyebabkan puluhan orang tewas.

Hingga Rabu, setidaknya 36.586 jiwa telah meninggal akibat serangan Israel ke Gaza 7 Oktober sementara 83.074 luka-luka di periode yang sama. Belum diketahui pasti berapa angka terbaru dengan adanya serangan baru ke sekolah UNRWA tersebut karena evakuasi masih terus dilakukan.

Berikut sejumlah update lain dirangkum ²©²ÊÍøÕ¾, Jumat (7/6/2024).

1.Jenderal Iran Terbunuh Serangan Israel

Seorang Jenderal Iran tewas dalam serangan udara Israel di dekat kota Aleppo, Suriah, awal pekan ini. Hal ini ditegaskan laporan dari TV pemerintah Iran, sebagaimana dikutip Middle East Monitor, Kamis.

Hal ini terjadi hampir dua bulan setelah Teheran memperingatkan bahwa mereka akan membalas serangan apapun yang mengenai kepentingannya. Jenderal yang dilaporkan terbunuh adalah Saeed Abyar, yang digambarkan sebagai penasihat Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

Hal ini membuat situasi Jazirah Arab semakin panas. Kondisi Timur Tengah yang sudah panas dikhawatirkan makin bergejolak.

Komandan IRGC Hossein Salami misalnya, telah mengancam akan melakukan pembalasan. Dalam komentarnya saat pemakaman Abyar, Salami memperingatkan bahwa Israel akan "membayar pertumpahan darah tersebut".

Menurut The New York Times, Abyar sendiri adalah anggota ekspedisi Pasukan Quds IRGC dan telah ditempatkan di Suriah sejak tahun 2012. Sejak perang saudara di Suriah meletus pada tahun 2011, Iran telah mengirimkan penasihat militer untuk mendukung rezim Presiden Bashar Al-Assad, yang menyebabkan dugaan serangan Israel terhadap sasaran militer Iran.

Operasi udara Israel di Suriah meningkat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, yang didukung oleh Iran. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa 16 anggota kelompok pro-Iran lainnya tewas dalam serangan tersebut.

2.Sekolah PBB Dibom Israel, Diyakini 37-40 Tewas

Israel masih membabi-buta menyerang Gaza. Terbaru, serangan dilakukan ke sekolah yang dikelola PBB, Kamis.

Mengutip AFP, sebuah rumah sakit di Gaza mengatakan sedikitnya 37 orang tewas dalam serangan Israel tersebut. Israel berdalih ini bangunan itu telah menjadi "kompleks Hamas".

Bombardir dilakukan di kala mediator AS, Qatar dan Mesir melanjutkan perundingan yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Hamas dan Israel. Militer Israel mengatakan pihaknya telah "melenyapkan" beberapa militan dalam "serangan tepat terhadap kompleks Hamas yang terletak di dalam sekolah UNRWA" pukul 02.00 waktu Nuseirat di Gaza tengah.

"Sembilan 'teroris' tewas ketika jet tempur menyerang tiga ruang kelas tempat sekitar 30 militan Jihad Islam dan Hamas bersembunyi," klaim Juru Bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari ketika memberi penjelasan.

AS sendiri meminta Israel untuk "sepenuhnya" transparan mengenai serangan tersebut. Sementara PBB mengecam hal tersebut dan menyebutnya "contoh mengerikan dari akibat yang harus dibayar warga sipil".

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menyerukan agar serangan itu "diinvestigasi secara independen". Perlu diketahui UNRWA sendiri merupakan lembaga PBB untuk Palestina yang telah lama dituduh Israel terkait Hamas.

"Mengapa? Apa yang telah kami lakukan yang membuat mereka mengebom kami?" kata seorang pengungsi Gaza yang mencari perlindungan di sekolah tersebut, Faisal Thari.

Hamas dalam pernyataannya terbaru mengutuk tindakan Israel. "Kejahatan baru...terhadap rakyat kami," tegas pejabatnya.

Sementara itu data lebih banyak dimuat Al-Jazeera. Media itu menyebut 40 orang sudah ditemukan tewas.

3. Senjata AS

Di sisi lain, dugaan senjata AS yang digunakan untuk mengebom sekolah PBB menyeruak. Laporan aL-jazeera menyebut senjata yang ditembakkan oleh jet tempur Israel berasal dari perusahaan Honeywell yang berbasis di AS.

Belum ada komentar resmi dari Israel maupun AS soal ini. Namun sebelumnya temuan The New York Times juga menyebut penggunaan senjata AS dalam penyerangan ke pengungsi Gaza pekan lalu yang menewaskan 45 orang.

4.Spanyol Tuntut Israel Genosida Gaza di ICC

Spanyol kini menjadi negara Eropa pertama yang meminta izin Mahkamah INternasional (ICC) untuk mengikuti jejak Afrika Selatan (Afsel) menuntut Israel karena genosida di Gaza, Kamis. Sebelumnya Afsel menyebut Israel melanggar konvensi genosida dalam serangan militernya yang menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.

"Tidak ada keraguan Spanyol akan tetap berada di pihak yang benar dalam sejarah," kata Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez.

"Kami mengambil keputusan ini karena operasi militer yang sedang berlangsung di Gaza," tambah Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel Albares di Madrid.

"Kami ingin perdamaian kembali ke Gaza dan Timur Tengah, dan untuk itu kita semua harus mendukung pengadilan," tegasnya.

Spanyol pekan lalu memicu kemarahan Israel karena secara resmi mengakui negara Palestina. Selain Spanyol, pengakuan resmi negara Palestina juga muncul dari tiga negara Eropa lain, yakni Irlandia, Norwegia dan Slovenia.

5.Macron Janji Prancis Akui Palestina

Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan kembali janjinya mengaku negara Palestina. Ia menyebut 'akan tiba waktunya' bagi Prancis untuk mengakui Palestina

Menurutnya mengakui Palestina "bukan lagi hal yang tabu" bagi Paris. Dalam sebuah wawancara di televisi Prancis, ia menegaskan kembali klaim tersebut.

"Akan tiba waktunya bagi Prancis untuk memberikan pengakuan tersebut," tegasnya seraya mengatakan hal itu akan terjadi jika terjadi "kesepakatan damai penuh" tercapai.

6.AS Warning Israel

AS memperingatkan Israel, Kamis. Ini terkait diblokirnya dana ke Otoritas Palestina di Tepi Barat.

Berdasarkan perjanjian perdamaian pada tahun 1990an, Israel mengumpulkan dana untuk Otoritas Palestina. Israel kemudian mengucurkan uang tersebut mereka, termasuk pendapatan yang diperoleh.

Namun Israel telah memblokirnya sejak Oktober seiring meletusnya perang di Gaza. AS mengatakan Israel akan melihat dampak negatif yang "besar" jika Otoritas Palestina runtuh dan harus segera mengalirkan pendapatan tersebut.

"Kami telah menjelaskan kepada pemerintah Israel dalam beberapa percakapan langsung bahwa tidak ada yang lebih bertentangan dengan kepentingan strategis Israel selain runtuhnya Otoritas Palestina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan, dikutip AFP.

Meski mengakui kekurangan di Otoritas Palestina, dia mengatakan badan yang berbasis di Ramallah telah membantu menjaga stabilitas di Tepi Barat bahkan ketika perang berkecamuk. Gaza sendiri dijalankan selama bertahun-tahun oleh saingannya, Hamas.

"Jika Anda melihat Otoritas Palestina runtuh dan ketidakstabilan menyebar di Tepi Barat, ini bukan hanya masalah bagi rakyat Palestina," katanya.

"Tetapi juga merupakan ancaman keamanan yang sangat besar bagi negara Israel," ujar dia.

Perlu diketahui penghentian dilakukan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich. Ia adalah politisi sayap kanan Israel yang menganjurkan pemukiman Yahudi di Tepi Barat.

PM Netanyahu sendiri merupakan kritikus lama terhadap Otoritas Palestina, dan menentang upaya menuju negara Palestina merdeka. Bank Dunia baru-baru ini memperingatkan bahwa situasi fiskal Otoritas Palestina telah "memburuk secara dramatis" dengan risiko kehancuran total.

7.Tentara Israel Kocar-kacir

Sementara itu, sebuah video menunjukan bagaimana tentara Israel kocar-kacir saat rudal Hizbullah tiba-tiba menyerang mereka yang sedang mengamankan sebuah wiayah yang menjadi sasaran drone di Kota Hurfeish, Rabu.

Setidaknya satu tentara tewas, di mana ia bernama Rafael Kauder dan bertugas di Batalion 5030 Brigade Alon.

Mengutip The Times of Israel, setidaknya 10 orang lain juga tewas. Pada saat kejadian sirine tanda serangan tak berbunyi dan kini masih diselidiki.

Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan ke Hurfeish. Kota itu sendiri berada di dekat perbatasan Lebanon.

Berikut penampakannya:

Dalam sebuah video terekam tentara Israel berlarian saat drone diduga milik pasukan Hizbullah mengincar mereka. (Tangkapan Layar Video Reuters/)Foto: Dalam sebuah video terekam tentara Israel berlarian saat drone diduga milik pasukan Hizbullah mengincar mereka. (Tangkapan Layar Video Reuters/)


(sef/sef) Next Article 7 Update Baru Gaza: Korban Tewas, Gencatan Senjata & Saudi vs Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular