Warning! Dolar di Atas Rp 16.400, Pabrik Tekstil Terancam Tumbang Lagi

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Nilai tukar rupiah yang terus melemah menghadapi dolar AS bakal berdampak pada industri dalam negeri. Salah satu yang bakal terdampak ialah industri tekstil dimana banyak bahan bakunya yang yang menggunakan Dolar AS, diantaranya adalah dua bahan baku utama poliester yakni asam tereftalat murni (PTA) dan monoetilen glikol (MEG).
"Dampak pasti ada karena mayoritas perhitungan berbasis US dolar, bahan baku PTA/MEG," ungkap Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Jumat (21/6/2024).
Bukan hanya bahan baku tekstil seperti asam tereftalat murni (PTA) dan monoetilen glikol (MEG), pembelian gas pun oleh industri tekstil menggunakan dolar AS untuk transaksi.
"Gas pun pakai US dolar walaupun gas dihasilkan dari bumi Indonesia," sebut Jemmy.
![]() Suasana kondisi ribuan alat mesin jahit yang ditutup kain dan tidakk terpakai di kawasan pabrik garmen, Kabupaten, Bogor, Kamis, (13/6/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki) |
Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat setelah Bank Indonesia mempertahankan suku bunga. Mengutip data Refinitiv rupiah pada Jumat (21/6/2024) dibuka Rp16.440 terhadap dolar AS, melemah 0,09%. Dengan demikian rupiah masih berada di level terpuruk sejak Pandemi Covid-19 pada 2020 silam.
Berdasarkan analisa teknikal, resistance yang perlu diantisipasi selanjutnya sebagai area pelemahan lanjutan berada di level psikologis Rp16.500/US$, sebaliknya jika level Rp16.400/US$ ditembus ke bawah, ada potensi bisa ke support selanjutnya di Rp16.350/US$ yang berasal dari low candle intraday 19 Juni 2024.
Sejumlah bank milik asing di Indonesia sudah menjual dolar AS pada level lebih dari Rp 16.700 hari ini, Jumat (21/6/2024). Berdasarkan pantauan ²©²ÊÍøÕ¾ HSBC Indonesia memasang harga jual dolar AS Rp 16.717 dan UOB Indonesia Rp 16.706.
Sementara itu, bank-bank jumbo di Tanah Air menjual dolar sekitar Rp 16.545 hingga Rp 16.600-an.
(fys/wur) Next Article Pengusaha Ramal Muncul Petaka Mengerikan PHK Massal Efek Rupiah Ambruk
