²©²ÊÍøÕ¾

Bos Pengusaha Sawit Bongkar Biang Kerok Ekspor CPO RI Nyungsep 39,22%

Zefanya Aprilia, ²©²ÊÍøÕ¾
28 August 2024 16:10
Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) mengalami penurunan baik secara bulanan sebesar 36,37% maupun secara tahunan  (yoy) sebesar 39,22%.

Volume ekspor CPO dan turunannya juga anjlok menjadi 1,62 juta ton atau turun 2,67 juta ton secara mtm per Juli 2024. Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pun mengungkapkan penyebabnya.

Menurut Ketua Umum GAPKI Eddy Martono, anjloknya nilai ekspor itu disebabkan harga minyak CPO dalam negeri yang relatif lebih mahal daripada minyak nabati lainnya khususnya minyak biji matahari.

Seperti penurunan ekspor CPO ke China. Kata Eddy, China sekarang menjadi pangsa pasar ekspor minyak sawit terbesar Indonesia, belakangan beralih ke minyak biji matahari.

"Minyak sawit sekarang lebih mahal, sehingga mereka (China) melakukan pembelian banyak ke minyak matahari dan mengurangi minyak sawit," kata Eddy dalam Presstour Kontribusi Sawit untuk APBN dan Perekonomian di Belitung, dikutip Rabu (28/8/2024).

Maka demikian, ia mengatakan pemerintah perlu melakukan fleksibilitas kebijakan fiskal untuk mendorong harga minyak sawit supaya lebih kompetitif.

Sebab, minyak sawit bukan merupakan satu-satunya minyak nabati di dunia. Eddy mengatakan pangsa pasar minyak sawit hanya berkisar 33%, sementara 67% sisanya bersumber dari minyak nabati lainnya, termasuk minyak biji bunga matahari.

"Jadi memang di sini perlu kebijakan pemerintah paling tidak ada permainan instrumen fiskal. Saat harga sawit kita tidak kompetitif kita turunkan saat kompetitif bisa naik kembali," ujarnya.

Sebelumnya, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan penurunan ekspor CPO dan turunannya terjadi di sejumlah negara tujuan ekspor. Seperti ekspor CPO ke India turun 59,31% mtm dan turun 67,50% yoy.

Kemudian, ekspor CPO ke China juga merosot 49,56% mtm dan 30,04% yoy, ke Pakistan sebesar 17,78% mtm dan 18,62% yoy.


(dce) Next Article Malaysia Pakai Orangutan Sebagai Alat Diplomasi Kelapa Sawit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular