
Di Ambang Kebangkrutan? Boeing Pertimbangkan Jual Bisnis Luar Angkasa

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Boeing tengah mempertimbangkan penjualan bisnis milikinya yang digunakan oleh Lembaga Antariksa Amerika Serikat, NASA. Hal ini terjadi saat perusahaan itu dirundung persoalan keuangan.
Hal ini pertama kali dilaporkan Wall Street Journal (WSJ) Jumat. Raksasa penerbangan itu dikatakan berupaya untuk melakukan penjualan beberapa program NASA, termasuk Starliner yang bermasalah dan operasi pendukung untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
"Program yang kurang berhasil, termasuk pesawat Starliner yang bernasib buruk, yang dirancang untuk mengangkut awak hingga tujuh orang ke dan dari ISS, dapat berakhir dijual," ujar seorang sumber yang juga dikutip laman Russia Today (RT), Senin (28/10/2024).
Starliner awalnya direncanakan untuk beroperasi pada tahun 2017. Tetapi hal tersebut telah berulang kali ditunda karena berbagai masalah teknik dan manajemen.
Uji terbang awak terbaru, yang diluncurkan pada bulan Juni, mengakibatkan kegagalan sebagian setelah pendorong pesawat antariksa tidak berfungsi saat mendekati ISS. Hal ini dianggap terlalu berisiko untuk mengembalikan astronotnya ke dalam pesawat dan akhirnya kembali ke Bumi tanpa awak pada bulan September.
Masih merujuk kedua laman yang sama, potensi penjualan aset terkait antariksanya disebut menjadi bagian dari strategi CEO baru Boeing, Kelly Ortberg, yang berupaya merampingkan perusahaan dan memangkas kerugian finansial. Meski begitu, Boeing telah menghubungi calon pembeli bahkan sebelum Ortberg mengambil alih pada bulan Agustus, di mana perusahaan Blue Origin milik Jeff Bezos termasuk salah satunya.
CEO baru tersebut juga mengisyaratkan perusahaan akan melakukan perombakan besar, selama panggilan dengan analis dan investor awal minggu ini. Sementara produksi pesawat militer dan komersial akan tetap menjadi inti perusahaan,Ortberg mengatakan perusahaan dapat membuang 'beberapa hal di pinggiran'.
"Ini akan membutuhkan banyak pekerjaan. Kami tidak akan bisa hanya melambaikan tongkat sihir dan membereskan kontrak-kontrak yang bermasalah ini. Kita telah menyetujui beberapa hal yang bermasalah," katanya.
"Boeing akan lebih baik jika melakukan lebih sedikit hal namun melakukannya dengan lebih baik, daripada melakukan lebih banyak hal tetapi tidak melakukannya dengan baik," tambahnya.
Boeing telah mengalami krisis keuangan yang berkepanjangan, dengan proyek pertahanan dan antariksanya terganggu oleh kelebihan biaya dan penundaan yang berulang. Di sisi lain produksi pesawat terbang secara efektif terhenti karena pemogokan pekerja selama berminggu-minggu yang menuntut tambahan upah, di samping sejumlah insiden jet produksinya sepanjang 2024 ini.
(sef/sef) Next Article Badan Investigasi AS Beri Sanksi Boeing
