
Harga Kakao Dunia Naik Gila-gilaan, RI Kecipratan Cuan

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan, ekspor kakao dan olahannya dari Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang positif selama periode Januari-November 2024.
Di tengah kenaikan harga rata-rata kakao di pasar internasional sebesar 115,13%, volume ekspor Indonesia tetap meningkat meski tipis, sebesar 0,34% secara c-to-c, mencapai 314,96 ribu ton.
Dia memaparkan, harga rata-rata kakao di pasar internasional mencapai US$ 7,06 per kilogram selama Januari-November 2024. Lonjakan harga ini disebabkan oleh penurunan produksi kakao di beberapa negara produsen utama seperti Ghana dan Pantai Gading. Kondisi ini memberikan peluang bagi eksportir Indonesia untuk memaksimalkan pendapatan dari komoditas ini.
"Kenaikan harga kakao di pasar internasional disebabkan oleh produksi kakao yang turun di beberapa negara produsen utama, seperti di Ghana dan Pantai Gading," ungkap Amalia, Senin (16/12/2024).
Adapun jenis produk kakao yang diekspor Indonesia antara lain dalam bentuk mentega, kakao butter, kemudian lemak dan minyak kakao yang masuk HS 1804. "Share dari kelompok ini adalah sebesar 37,25%," tambahnya.
Kemudian bubuk kakao tanpa tambahan gula atau pemanis, menyumbang 33,86% dari total ekspor.
Selama Januari-November 2024, ekspor produk kakao Indonesia didistribusikan ke berbagai negara. Pertama, India menjadi tujuan ekspor terbesar dengan kontribusi 18,13% atau senilai US$ 418,5 juta.
Kedua, Amerika Serikat (AS) menyumbang 15,97% dari total ekspor, dengan nilai sebesar US$ 368,6 juta. Ketiga, Malaysia berkontribusi 9,10%, setara dengan US$ 210 juta.
(haa/haa) Next Article Ekspor RI ke Israel Capai US$ 16,24 Juta di Juli 2024