
RI Untung Besar Dagang dengan Amerika, Ini Datanya!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat surplus pada bulan-bulan awal tahun ini, bahkan terjadi peningkatan surplus neraca perdagangan dibanding periode Januari-Februari 2024.
"Surplus neraca perdagangan non migas kumulatif terbesar hingga Februari tahun ini terjadi dengan Amerika Serikat," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers APBN di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (17/3/2025).
Nilai surplus neraca perdagangan Indonesia dengan AS pada periode Januari-Februari 2025 sebesar US$ 3,14 miliar, naik dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar US$ 2,65 miliar.
Surplus ini terutama ditopang oleh sejumlah barang, yakni mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) sebesar US$ 577 juta, pakaian dan aksesorinya yang berupa rajutan (HS 61) US$ 433,3 juta, dan alas kaki (HS 64) yang surplus 407,7 juta.
Selain dengan AS, Indonesia juga mengalami surplus neraca perdagangan terbesar dengan India senilai US$ 2,04 miliar, namun turun dibanding Januari-Februari 2024 yang sebesar US$ 2,53 miliar.
Dengan Filipina juga surplus sebesar US$ 1,48 miliar atau naik dari periode yang sama tahun lalu senilai US$ 1,26 miliar. Demikian juga dengan ASEAN yang surplus US$ 2,12 miliar dari sebelumnya defisit US$ 440 juta, dan Uni Eropa surplus US$ 1,02 miliar dari sebelumnya hanya surplus US$ 940 juta.
Adapun negara yang kinerja perdagangannya mampu mengalahkan Indonesia, yaitu China, Australia dan Brazil. Neraca perdagangan Indonesia defisit US$ 3,53 miliar, dengan Australia US$ 630 juta, dan Brazil US$ 230 juta.
Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia masih mampu surplus US$ 6,61 miliar atau naik US$ 3,78 miliar dibandingkan dengan periode Januari-Februari 2024 yang hanya sebesar US$ 2,83 miliar.
(arj/mij) Next Article BPS: Ekspor RI Capai US$24,01 M, Turun 1,7% di November 2024