²©²ÊÍøÕ¾

Penjual Rokok Tak Mau Simpan Stok Banyak-Banyak, Ada Apa?

Ferry Sandi, ²©²ÊÍøÕ¾
19 March 2025 04:30
Rokok pada salah satu toko kelontong di Kebayoran Baru, Jakarta. (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi)
Foto: Rokok pada salah satu toko kelontong di Kebayoran Baru, Jakarta. (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Penjualan rokok hingga pertengahan Ramadan tahun ini belum mengalami kenaikan penjualan secara signifikan. Penjual toko kelontong di Kebayoran baru Jakarta Selatan mengungkapkan, penjualan cenderung menurun dibandingkan sebelum Ramadan.

"Kalau rokok tiap hari ada aja yang nanyain, kadang per batang, ada juga yang per bungkus. Tapi kalau dibandingin kemarin-kemarin kayanya di bulan puasa ini ngga seramai kemarin, mungkin bedanya 10% lah," kata Anwar kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (18/3/2025).

Karena itu belakangan Ia enggan menyetok banyak stok rokok agar cash flow warungnya bisa tetap terjaga. Pasalnya harga satu bungkus rokok umumnya sudah puluhan ribu.

"Jujur aja untung rokok itu ngga besar, tapi modalnya besar karena sekali beli satu slop itu ratusan ribu, tapi untungnya gak sebesar itu. Makanya belakangan beli seperlunya aja lah," kata Anwar.

Sementara itu dari sisi pembeli pun mengakui, konsumsi rokoknya selama bulan puasa ini cenderung menurun. Jeda waktu berpuasa hingga belasan jam membuatnya mengerem konsumsi rokok.

"Biasanya sehari sebungkus, kalau bulan puasa paling setengahnya juga belum tentu, ngga tahu kalau orang lain gimana, mungkin ngerokonya tetap jalan pas siang. Tapi saya paling pas buka sama kalau agak maleman aja," kata Roni.

Ia mengaku sudah berupaya untuk berhenti untuk merokok, namun tidak mudah. Upayanya mentok dengan menguranginya saja.

"Apalagi kalau melihat teman-teman biasanya dia bisa kuat gak makan seharian, tapi ngerokok mah harus ada,"ujarnya.


(dce) Next Article GAPPRI Prediksi Kenaikan HJE & PPN Suburkan Rokok Ilegal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular