
Pelajaran dari SVB: Trust Nasabah Lenyap dalam Sekejap

- Amerika Serikat tengah digoyang krisis perbankan setelah tiga bank mereka kolaps
- KolapsnyaÌýtiga bank di AS mengungkap sejumlah persoalan mulai dari tingkat suku bunga yang tinggi hingga trust
- Lunturnya trust nasabah memicu terjadinya bank run
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kolapsnya tiga bank di Amerika Serikat (AS) pada bulan ini mengungkap sejumlah persoalan mulai dari tingginya suku bunga acuan hingga lemahnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan.
Tiga bank AS kolaps dalam waktu berdekatan yakni Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank, dan Signature Bank.
Belum juga krisis tersebut usai, bank-bank di Eropa juga menghadapi persoalan besar dalam kinerjanya, yakni Credit SuisseÌýdanÌýDeutsche Bank AG.
Banyaknya bank yang bermasalah dengan cepat menimbulkan kekhawatiran jika Krisis Keuangan Global pada 2008/2009 terulang.
Krisis perbankan yang mengguncang AS semula banyak dikaitkan dengan kebijakan ketat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Persoalan krisis bisa ditarik panjang dari awal pandemi Covid-19. Untuk memitigasi krisis, bank sentral dan pemerintah membanjiri dunia usaha dengan dana murah dan beragam stimulus.
The Fed, misalnya, memangkas suku bunga acuan hingga 150 bps ke level terendahnya di 0-,025% per Maret 2020.
Suku bunga rendah dan uang murah kemudian menjadi berkah bagi industri kripto dan perusahaan startup untuk menambah modal hingga ekspansi.
Bank-bank di Amerika juga menumpuk obligasi pemerintah sebagai aset.Nilai obligasi surat utang pemerintah AS yang dimiliki bank-bank AS menembus US$ 4,4 triliun, 19% dari aset perbankan secara keseluruhan.
Jumlah tersebut melonjak tajam dibandingkan per 2005 yang hanya US$ 1 triliun.
Persoalan muncul setelah inflasi AS dan global melonjak. The Fed menaikkan suku bunga secara agresif sebesar 475 basis points (bps) menjadi 4,75-5,0% hanya dalam kurun waktu setahun terakhir.
Suku bunga dengan cepat naik setelah ekonomi dibanjiri dana murah dan beragam stimulus selama awal pandemi Covid-19.
